Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies Tetap Akan Pertimbangkan Tokoh NU dan Muhammadiyah sebagai Cawapres

Kompas.com - 27/03/2023, 16:11 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Anies dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said menyatakan, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tetap memiliki daya tarik untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies.

Alasannya, dua organisasi massa Islam itu selama ini selalu melahirkan tokoh pemimpin nasional.

“Sumber-sumber kepemimpinan adalah organisasi. Semakin besar, dan kompleks organisasi yang diurus, maka akan lahir para pemimpin yang tangguh dan teruji secara kredibilitas,” ujar Sudirman pada Kompas.com, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Survei Indikator: Hanya Mukjizat Bisa Ubah Elektabilitas Ganjar-Anies-Prabowo dari 3 Besar

“Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah adalah dua ormas keagamaan yang berskala besar, dan kompeksitas tinggi. Sangat wajar bila dari keduanya lahir pemimpin-pemimpin teruji seperti Gus Dur, Buya Syafi’i Maarif, Kyai Ma’ruf Amin dan lain-lain,” papar dia.

Ia sepakat untuk tidak menarik NU maupun Muhammadiyah ke dalam politik praktis.

Namun, tokoh-tokoh yang berasal dari kedua ormas tersebut tak dapat dipungkiri memiliki kapasitas.

“Pribadi-pribadi unggul yang lahir dari kedua institusi itu bisa menjadi bagian dari national talent pool,” tutur dia.

Maka, lanjut Sudirman, Tim Delapan KPP yang diminta Anies membantu proses pencarian cawapres akan membuka berbagai masukan untuk menyeleksi kandidat pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Dalam memperluas sumber talenta kepemimpinan ini, Tim Delapan mendengar masukan dari berbagai tokoh, dan pemimpin berbagai organisasi,” pungkas dia.

Diketahui Ketua Bidang Keorganisasian PBNU Ishfah Abidal Aziz meminta NU tak disangkut pautkan dengan proses pencarian kandidat cawapres Anies.

Baca juga: Selain Partai Koalisi Jokowi, PBB Bakal Jajaki Kunjungan Ke Partai Koalisi Pengusung Anies

Dalam pandangannya, NU merupakan organisasi sosial keagamaan sehingga tak semestinya membicarakan politik praktis.

"Sekali lagi, kita tidak pada kapasitas untuk mendukung, menyodorkan, merestui (tokoh cawapres dari NU). Itu tidak. Bukan itu ranah NU," kata Ishfah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023).

Ia pun meminta berbagai parpol membicarakan politik praktis, tanpa melibatkan tokoh NU.

"Partai politik kan sekarang ada banyak ya. Ada Golkar, Nasdem, Demokrat, PDI-P, ada PPP, ada PKB. Sudahlah, rembugan sajalah partai partai politik itulah. Jangan tarik-tarik NU-lah," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com