Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Elektabilitas Erick Thohir Naik Signifikan di Bursa Cawapres, tapi Bukan yang Teratas

Kompas.com - 27/03/2023, 12:58 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024 naik signifikan.

Menurut hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis Minggu (26/3/2023), tingkat elektoral Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu meningkat lebih dari 4 persen.

Pada survei terbaru, elektabilitas Erick mencapai 12,9 persen, sedangkan pada survei sebelumnya atau Desember 2022 sebesar 8,8 persen.

“Basis dukungan terhadap calon wakil presiden, tampak hanya Erick Thohir yang mengalami kemajuan paling besar,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei daring, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir

Kendati naik signifikan, elektabilitas Erick di klasemen cawapres bukan yang terbesar. Namanya masih kalah dibanding Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Emil, demikian sapaan akrabnya, menduduki peringkat teratas elektabilitas cawapres dengan tingkat elektoral 20,3 persen.

Kendati demikian, angka tersebut mengalami penurunan dibanding survei periode sebelumnya di mana elektabilitas politisi Partai Golkar itu mencapai 21,6 persen.

“Ridwan Kamil menurun dibanding survei sebelumnya,” ujar Burhanuddin.

Namun, elektabilitas Emil tak terpaut jauh dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Sandiaga mencatatkan angka elektoral 14,2 persen.

Angka tersebut naik sekitar 1,2 persen dibanding survei sebelumnya sebesar 13,0 persen.

Setelah Sandiaga, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang pada survei terbaru elektabilitasnya mencapai 13,4 persen.

Besaran tersebut juga naik 1 persen dibanding survei periode Desember 2022 di mana AHY mencatatkan tingkat elektoral 12,4 persen.

Baca juga: Erick Thohir Jadi Cawapres Favorit Versi Indo Barometer, Diikuti Khofifah dan Cak Imin

Barulah, di posisi keempat, nama Erick bertengger dengan elektabilitas tak terpaut Jauh dari Sandiaga dan AHY yakni 12,9 persen.

“Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan terhadap Erick Thohir meningkat paling besar, sementara terhadap calon lain relatif tidak banyak berubah,” kata Burhanuddin.

Berikut elektabilitas 10 kandidat cawapres menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia:

  • Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: 20,3 persen
  • Menparekraf Sandiaga Uno: 14,2 persen
  • Ketua Umum Partai Demokrat AHY: 13,4 persen
  • Menteri BUMN Erick Thohir: 12,9 persen
  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa: 12,9 persen
  • Mantan Panglima TNI Andika Perkasa: 3,3 persen
  • Ketua DPR RI Puan Maharani: 2,8 persen
  • Menteri Sosial Tri Rismaharini: 2,0 persen
  • Menkopolhukam Mahfud MD: 1,7 persen
  • Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar: 1,6 persen

Baca juga: Survei Indikator Elektabilitas Cawapres: Ridwan Kamil Turun, Erick Thohir hingga AHY Naik

Adapun Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada Februari hingga Maret 2023 dengan melibatkan 2.020 responden yang diwawancara secara tatap muka.

Dalam survei 9-16 Februari 2023, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan jumlah tersebut, margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara, dalam survei periode 12-8 Maret 2023, ada 800 responden yang terlibat. Margin of error pada survei ini sebesar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun penarikan sampel dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia dilakukan menggunakan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com