JAKARTA, KOMPAS.com - "Mengabsen" bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tampaknya menjadi kebiasaan baru Presiden Joko Widodo.
Dalam berbagai acara, presiden menyapa sejumlah pejabat yang hadir dengan sebutan capres dan cawapres, meski hingga kini belum ada kandidat definitif.
Mereka yang disapa mulai dari para ketua umum partai politik hingga menteri Kabinet Indonesia Maju. Nama-nama ini memang berseliweran dalam bursa Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Gelagat Jokowi tersebut seakan bergeser, dari yang semula rajin melempar sinyal dukungan ke satu-dua figur saja, kini mengisyaratkan kode ke banyak nama.
Baca juga: Canda Jokowi Saat Mengabsen Bakal Capres di Acara Hipmi
Dahulu, sinyal dukungan Presiden Jokowi seakan ditujukan ke dua nama yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dua figur tersebut sejak lama memang digadang-gadang sebagai kandidat capres. Nama keduanya hampir selalu menduduki puncak survei elektabilitas calon RI-1 menurut berbagai lembaga.
Jokowi pun mengaku memberikan dukungan baik ke Prabowo maupun Ganjar jika hendak berlaga pada pentas pemilihan mendatang.
"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Saat ditanya lebih lanjut perihal tersebut, Jokowi terang-terangan menyampaikan bahwa dirinya mendukung Prabowo.
"Sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau (Prabowo)," kata Jokowi usai menghadiri Indo Defence Expo and Forum 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Deretan Tokoh yang Disebut Jokowi Berpotensi Jadi Capres-Cawapres, dari Prabowo hingga AHY
Isyarat dukungan serupa juga Jokowi sampaikan saat menghadiri acara hari ulang tahun Partai Perindo, Senin (7/11/2022). Presiden bilang, dirinya pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo dua periode, lalu Gubernur DKI Jakarta selama 2 tahun, dan memenangkan 2 kali pemilu presiden.
Menurutnya, Pemilu 2024 menjadi giliran Prabowo untuk memenangkan pertarungan.
"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Jokowi saat itu, diiringi dengan riuh tepuk tangan hadirin.
Atas pernyataannya itu, Jokowi mengaku tak masalah jika dianggap memberikan sinyal dukungan buat Prabowo maju sebagai capres.
"Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi saya kan ngomongnya juga enggak apa-apa lah," katanya usai acara HUT Partai Perindo.