Agar persoalan ini tak berkepanjangan, Tim Pengawas Intelijen di Komisi I DPR disarankan memanggil Budi Gunawan dan melakukan klarifikasi, apakah pernyataannya itu merupakan sesuatu yang serius atau sekadar gimik belaka.
Bersamaan dengan itu, Presiden Jokowi diminta mengingatkan Budi supaya lebih berhati-hati, seperti ketika kepala negara mengingatkan TNI-Polri untuk netral di pemilu.
"Saya kira Pak Budi Gunawan mestinya juga lebih berhati-hati dan memahami bahwa dirinya tidak memiliki keharusan untuk ikut angkat bicara terkait isu tersebut," tutur Fahmi.
Adapun persoalan ini bermula dari ucapan Kepala BIN Budi Gunawan di acara peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua, Selasa (21/3/2023). Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo.
Baca juga: Budi Gunawan Endorse Prabowo, Nasdem Minta Tahu Diri, Demokrat Ingatkan Tak Jegal-menjegal
Dalam sambutannya, Budi menyapa para pejabat yang hadir, tak terkecuali Prabowo. Dia menyinggung kebersamaan Menteri Pertahanan itu dengan kepala negara akhir-akhir ini.
"Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Maju, Bapak Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Kita semua mengamati akhir-akhir ini Bapak Prabowo sering berpergian bersama Bapak Presiden Jokowi," kata Budi.
"Beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru Beliau," tuturnya.
Budi juga menyinggung kerapnya Prabowo mendampingi Presiden Jokowi turun ke lapangan saat kunjungan kerja. Saat itulah, dia menyebut bahwa sebagian aura Jokowi telah berpindah ke Prabowo.
"Pada akhirnya hari ini kita menjumpai beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.