JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmanto Juwana mengungkapkan empat alasan Tim Nasional U-20 Israel tetap bisa diterima berlaga di Indonesia.
Alasan pertama, Indonesia tidak bisa melakukan intervensi yang diselenggarakan event organizer seperti federasi sepakbola internasional (FIFA).
"Pemerintah Indonesia tidak memiliki kendali (atas) tim mana yang boleh dan tidak boleh berlaga di Indonesia. Sekali menyediakan diri sebagai tuan rumah maka Indonesia harus menerima siapapun negara yang dinyatakan lolos kualifikasi," ujar Hikmanto dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).
Alasan kedua, Hikmanto menyebut kedua pemerintah, baik Indonesia maupun Israel, memang tidak memiliki hubungan diplomatik.
Baca juga: Soal Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, Plt Menpora: Pak Menko Polhukam Akan Temui MUI
Namun, tidak ada hubungan diplomatik bukan berarti tak ada hubungan lain yang bisa terjalin, misalnya hubungan dagang, sosial budana dan olahraga.
Dia memberikan contoh bagaimana pemerintah Indonesia dan Taiwan yang tak memiliki hubungan diplomatik.
"Namun investasi Taiwan di Indonesia termasuk yang terbesar. Bahkan banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Taiwan," ucap dia.
Alasan ketiga, warga negara yang negaranya tak memiliki hubungan diplomatik tetap bisa saling berkunjung.
Warga Indonesia misalnya, saat berziarah ke Masjid Al Aqsa harus melewati Israel dan bisa menggunakan visa kunjungan.
Baca juga: Palestina Tak Tolak Timnas Israel, Dubes: Saya Yakin Dukungan Indonesia Tak Akan Pernah Berubah
Begitu juga dengan warga negara Israel yang melakukan bisnis di Indonesia menggunakan visa kunjungan.
"Seperti warga Indonesia mendapatkan visa berkunjung ke Israel dari Kedubes Israel di Mesir atau Yordania. Sementara warga Israel mendapatkan visa dari Kedubes Indonesia di Singapura," kata Hikmanto.
Alasan terakhir, perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina adalah penentangan terhadap pemerintahan zionis Israel dan kebijakannya.
"Pemerintah Indonesia sama sekali tidak sedang berhadapan dengan warga atau rakyat Israel yang didalamnya tidak hanya beragama Yahudi, tetapi juga muslim dan kristiani," imbuh dia.
Adapun dari sisi pemerintah, Plt Menteri Pemuda dan Olahraga Muhadjir Effendy mengatakan masih berupaya agar timnas Israel tetap bisa berpartisipasi sebagai peserta Piala Dunia 2023.
Baca juga: Palestina Tidak Tolak Kedatangan Timnas Israel, Dubes: Tak Ada Kaitannya dengan Suka atau Tak Suka
Dia mengingatkan Indonesia menjadi tuan rumah ajang dua tahunan tersebut dan mendapatkan kepercayaan dari FIFA.
Tentunya sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia harus bisa menunjukkan keramahan.
Demi mewujudkan hal itu, Muhadjir mengaku pemerintah pusat akan mencari jalan keluar terbaik.
"Pokoknya ini sudah merupakan kebijakan pemerintah, karena itu kita akan mencoba mencari titik temu," kata Muhadjir.
"Kita menjadi tuan rumah setelah mengajukan diri, kita melamar, jadi harus mempertimbangkan hal itu," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.