JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto enggan membenarkan persepsi publik bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu pekan lalu membahas perjodohan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Bagi PDI-P, kata Hasto, mencari pemimpin bukan hanya bicara soal angka elektoral.
Prabowo dan Ganjar memang memuncaki elektabilitas tokoh bakal calon presiden (capres) yang terekam dalam berbagai lembaga survei.
"Tapi bicara capres-cawapres kan bukan persoalan angka. Bukan persoalan perpaduan elektoral," kata Hasto dalam acara Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (22/3/2023) malam.
Hasto menyatakan bahwa bicara soal sosok pemimpin sama dengan membahas perpaduan komitmen, gagasan, dan tanggung jawab.
Menurut Hasto, berbagai aspek penting dipertimbangkan karena sosok pemimpin berpengaruh bagi masa depan bangsa.
Baca juga: Menerka Isi Diskusi Megawati dan Jokowi di Istana
Lebih jauh, Hasto membeberkan suasana pertemuan yang berlangsung gembira antara Jokowi dan Megawati.
Namun, suasana menyenangkan itu dipastikan bukan lantaran tercapai kesepahaman antara Jokowi dan Megawati terkait sosok yang akan diusung sebagai pasangan calon (paslon) pada 2024.
"Happy karena ada sayur lodeh. Itu kan Bu Mega lalu cerita, bagaimana Bung Karno, Bu Fat (Fatmawati) itu ketika masa revolusi, sampai mengadakan lomba untuk mencari siapa yang paling hebat masak sayur lodeh," kata Hasto.
"Dan sayur lodeh ini kan satu simbol keselamatan, bagaimana kita menghadapi pemilu agar demokratis, agar rakyat juga happy agar juga bisa menghasilkan pemimpin yang hebat, lalu muncul satu nostalgia tentang lomba sayur lodeh itu," ujar dia.
Jokowi dan Megawati bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023).
Hasto Kristiyanto sebelumnya mengungkapkan bahwa pertemuan itu membahas berbagai persoalan bangsa yang sedang terjadi.
Hasto menyebutkan kedua tokoh itu membicarakan agenda strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan geopolitik.
Dalam pertemuan itu, dibahas bagaimana agar penguasaan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi bisa ditingkatkan serta mewujudkan kedaulatan pangan.
Hasto juga mengatakan, pertemuan itu tak lupa membahas hal yang paling krusial di tahun politik yaitu pelaksanaan Pemilu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.