Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Temui Jokowi di Istana, Puan: Tahun Politik Mulai Memanas

Kompas.com - 21/03/2023, 15:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana untuk membahas soal arah bangsa jelang pelaksanaan Pemilu 2024.

Puan menjelaskan saat ini tahun politik sudah mulai memanas, mengingat Pemilu 2024 sudah tinggal menghitung bulan.

"Jadi membahas bagaimana arah bangsa ini ke depan menjelang Pemilu 2024, yang mana pemilunya masih tahun depan, tapi situasi dan suasananya itu, di tahun 2023 ini, sudah seperti masuk ke tahun politik yang cukup mulai memanas," ujar Puan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Kalkulasi Megawati Umumkan Capres, Hasto: Ada Aspek Simbolik, Juni Bulan Bung Karno, Agustus Proklamasi

Puan memaparkan Megawati dan Jokowi ingin memastikan semua proses Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik, aman, dan lancar sesuai jadwal, yakni 14 Februari 2024.

Menurutnya, Jokowi dan Megawati ingin agar pemilu yang akan datang ini bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara, di mana pemilu merupakan pesta demokrasi 5 tahunan yang memang harus dilewati.

"Namun jangan kemudian memecah belah bangsa atau memecah belah persatuan dan kesatuan," ucapnya.

Maka dari itu, Puan memastikan pertemuan Megawati dan Jokowi ini fokus kepada pembahasan perihal arah bernegara ke depannya.

Dia menyebut keduanya ingin agar pemimpin selanjutnya merupakan sosok yang bisa memastikan pemerintahan berjalan baik.

"Juga menyelesaikan permasalahan-permasalahan sehingga nanti tahun 2024 pasca selesainya pileg dan pilpres, pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua ini memang bisa selesai dengan baik dan lancar," imbuh Puan.

Baca juga: Jokowi Beri Masukan soal Capres ke Megawati dalam Pertemuan di Istana

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Sabtu (18/3/2023).

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, pertemuan itu membahas berbagai persoalan bangsa yang sedang terjadi.

"Pertemuan kedua pemimpin membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu.

 Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Sabtu (18/3/2023).Dok. PDI-Perjuangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Sabtu (18/3/2023).

Hasto menyebut kedua tokoh itu membicarakan agenda strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan geopolitik.

Dalam pertemuan itu, dibahas bagaimana agar penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi bisa ditingkatkan.

"Termasuk mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai jalan Indonesia berdikari," kata Hasto. Hasto juga menambahkan, pertemuan itu tak lupa membahas hal yang paling krusial di tahun politik yaitu pelaksanaan Pemilu.

Baca juga: Ungkap Isi Pertemuannya dengan Megawati, Jokowi: Mengenai 2024

"Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," ucap dia.

Pertemuan itu, kata Hasto, berlangsung dengan suasana akrab selama tiga jam dan diakhiri dengan makan bersama.

Adapun Jokowi menyuguhkan Megawati sayur lodeh, yang disebut sebagai kegemaran Bung Karno.

Disediakan juga nasi goreng sea food, sop ayam kampung dan kerupuk khas Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com