Pemerintah begitu khawatir dengan masuknya 27.420 ton baju bekas dengan nilai hampir 32 juta dolar AS tahun 2021 merusak tatanan industri tekstil dalam negeri (Kompas.id, 20 Maret 2023).
Jika tidak dicegah, baik tonase dan nilai eknomis baju bekas di 2022 dan selanjutnya akan membesar seiring dengan minat dan kemampuan daya beli masyarakat yang menggandrungi thrifting.
Thrifting adalah aktivitas menjual dan membeli barang bekas yang masih layak pakai, umumnya pakaian.
Saya tidak bisa mencegah anak-anak saya yang masih berkuliah untuk berburu baju bekas di Paser Baroe, Jakarta mengingat thrifting adalah gaya hidup mereka.
Rekan-rekan dosen di Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, juga mengandalkan thrifting sebagai pilihan untuk mematut diri dalam berbusana.
Sahabat saya di parlemen, Adian Napitupulu juga jujur mengakui membeli jas bekas di Pasar Gede Bage, Bandung, Jawa Barat.
Seyogyanya, pemerintah sebelum menegakkan aturan larangan thrifting harus menegaskan keberpihakan pada industri pakaian dalam negeri dengan memberi proteksi dari serbuan pakaian jadi asal China.
Menjadi simalakama, ketika impor pakaian dari China yang berharga di bawah harga pakaian jadi produk dalam negeri menjadi pemenang, sementara pakaian jadi asal Indonesia masih kalah saing dengan harga baju thrifting.
Thrifting tidak sekadar menjadi gaya hidup rakyat kecil untuk menyiasati mahalnya harga busana, tetapi juga bentuk perlawanan terhadap kaum kaya dan pejabat yang tega mengumbang kekayaan di media sosial.
Thrifting wong cilik adalah medium perlawanan kemapanan dan flexing para begundal harta rakyat.
Perlawanan atau resistensi adalah sesuatu yang terbentuk oleh berbagai repertoar yang maknanya bersifat khas untuk waktu, tempat, dan hubungan sosial tertentu.
Dalam bukunya yang berjudul “Domination and The Arts of Resistance” (1990) ilmuwan politik dan antropolog asal Amerika Serikat, James C.Scott menarasikan bahwa perlawanan kelas memuat tindakan-tindakan apapun yang dilakukan oleh kaum yang kalah, yang ditujukan untuk mengurangi atau menolak klaim yang dibuat oleh kaum atas.
Scott membagi perlawanan tersebut menjadi dua bagian, yaitu perlawanan publik atau terbuka (public transkrip) serta perlawanan tersembunyi atau tertutup (hidden transkrip).
Kedua kategori tersebut, oleh Scott dibedakan atas artikulasi perlawanan, bentuk, karakteristik, wilayah sosial dan budaya.
Perlawanan terbuka dikarakteristikan oleh adanya interaksi terbuka antara kelas-kelas subordinat dengan kelas-kelas superordinat.
Sementara perlawanan sembunyi-sembunyi di karakteristikan oleh adanya interaksi tertutup, tidak langsung antara kelas-kelas subordinand.
Bisa jadi, perlawanan netizen untuk mengungkap kebobrokkan aparatur negara dengan mendesiminasikan flexing dan dukungan terhadap thrifting adalah bentuk dari perlawanan publik dan terbuka atau public transkrip.
Di tengah maraknya fenomena flexing, saya kembali diingatkan dengan persoalan stunting yang masih tinggi di republik ini.
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menjadi gambaran betapa status gizi balita baik itu stunting, wasting, underweight, dan overweight masih tinggi di masyarakat kita.
Andai saja keluarga Rafael Alun Trisambodo yang ketahuan memiliki uang kontan sejumlah Rp 37 miliar di deposit box – dan itu belum termasuk tebaran aset di berbagai daerah – menjadi ayah angkat untuk bayi-bayi stunting tentu bantuan kemanusiannya akan sangat berarti.