Keempat, semakin pastinya jadwal pemilihan umum tahun 2024 nanti, setelah keputusan rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Kementerian Dalam Negeri terkait penyikapan DPR atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tentang penundaan Pemilu.
Artinya, peluang untuk mengulur-ulur pencalonan presiden oleh partai, terutama PDIP, dan King Maker, terutama Jokowi, tidak ada lagi.
Keputusan bulat harus diambil segera tentang siapa yang akan menjadi calon presiden resmi partai karena jadwal pemilihan akan berjalan sesuai dengan rencana semula.
Apalagi wacana penundaan pemilu, sebagaimana beberapa waktu lalu kita saksikan cukup ramai di ruang publik mulai hilang dari peredaran. Terlebih, Megawati justru sangat menentangnya.
Nah, akhirnya hasil Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat DPR pada Rabu (15/3), memberikan kejelasan bahwa Pemilu akan berjalan sesuai rencana, sebagaimana aspirasi Megawati di satu sisi, dan aspirasi para pihak untuk mendorong isu tiga periode atau penundaan Pemilu melemah di sisi lain.
Dengan kata lain, PDIP harus punya calon presiden resmi segera, yang didasari kesepakatan politik antara Megawati dan Jokowi.
Pendeknya, rentetan faktor di atas menjadi alasan yang sangat kuat bagi Jokowi dan Megawati untuk segera bersepakat soal calon presiden resmi PDIP.
Dan kesepakatan tersebut tentunya haruslah berlabuh kepada calon yang benar-benar mampu memenangkan pemilihan presiden yang diukur dari kapasitas elektoralnya selama ini merujuk survei-survei politik yang ada.
Nah, dari dua nama yang ramai beredar di internal PDIP, masing-masing Puan dan Ganjar, harus diakui bahwa nama Ganjar akan jauh lebih rasional dijadikan sebagai kandidat yang akan mampu memenuhi target kemenangan tersebut.
Saya melihat, dalam konteks inilah dua peristiwa di atas bisa dimaknai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.