Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Temui Prabowo, Pengamat: Nasdem Tak Mau Terkunci dengan Demokrat-PKS...

Kompas.com - 08/03/2023, 05:51 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai Partai Nasdem tidak ingin hanya terkunci dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, bisa saja ada kesepakatan yang tidak tercapai di internal Koalisi Perubahan, yang mengakibatkan Nasdem harus mencari koalisi penyeimbang.

Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu (5/3/2023).

"Nasdem seperti berupaya mencari pengimbang di internal Koalisi Perubahan. Agar nantinya Nasdem tidak terkunci hanya dengan Demokrat dan PKS jika nanti ada kesepakatan politik yang tidak clear di internal koalisi," ujar Hanta saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Prabowo: Kalau Nasdem Dukung Anies, Ya Sudah Kita Hadapi, Rakyat yang Akan Memilih

Akan tetapi, Hanta meyakini bahwa pertemuan Prabowo dan Surya Paloh juga merupakan silaturahmi antara dua sahabat yang memiliki pengalaman panjang di dunia kontestasi politik.

Walaupun, baik Paloh dan Prabowo memiliki tendensi untuk tidak bersama-sama dalam satu koalisi, di mana Gerindra mendukung Prabowo dan Nasdem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan.

"Keduanya mempertontonkan bagaimana berkompetisi dan menghormati pilihan satu sama lain. Sepakat untuk tidak sepakat dalam satu perahu koalisi. Sebuah kedewasaan politik yang bagus diperlihatkan," kata Hanta Yuda.

Menurut Hanta, pertemuan Prabowo dan Paloh memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menjaga Pemilu 2024 yang damai dan kondusif.

Baca juga: Prabowo dan Anies Diyakini Bakal Rebutan Pendukung-Relawan karena Sudah Tak Satu Kubu Lagi

Ia mengatakan, keduanya mempertontonkan bahwa berbeda pilihan politik itu hal yang wajar. Tetapi, persatuan tetap harus di atas segalanya.

"Namun lebih jauh, jika dilihat dari sisi Nasdem, bertemu dengan pimpinan partai politik di koalisi pemerintah bisa dibaca sebagai upaya untuk berdamai dengan koalisi, karena Nasdem 2024 telah memutuskan capres dan partai koalisi yang diametral dengan posisi pemerintah saat ini," ujar Hanta.

Untuk itu, kata Hanta, Nasdem juga tetap berupaya menjaga keharmonisan di dalam koalisi pemerintahan, mengingat Nasdem masih berada di posisi tersebut.

Ia menduga Nasdem tidak ingin ada gejolak di internal koalisi pemerintahan dengan keputusan mereka mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sebagai informasi, saat ini Koalisi Perubahan yang berisi Nasdem, Demokrat, dan PKS masih belum resmi dideklarasikan.

Akan tetapi, masing-masing dari partai tersebut sudah sepakat untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Baca juga: Prabowo-Surya Paloh Sepakat Hormati Pilihan Masing-masing pada Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com