JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, kelompok makanan sumber protein hewani bermanfaat mencegah obesitas pada anak.
Makanan yang tergolong dalam kategori tersebut meliputi daging-dagingan, ikan, telur, keju, susu, serta hasil olahannya.
Piprim mengatakan, makanan ini mampu mencegah dua masalah sekaligus, yaitu obesitas dan stunting.
"Selain untuk mengatasi stunting, mencegah obesitas slogannya adalah makan protein hewani," kata Piprim dalam diskusi media secara daring, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Kemenkes Sebut 1 dari 5 Wanita Dunia Alami Obesitas Tahun 2030
Piprim mengungkapkan, makanan mengandung protein hewani termasuk dalam makanan alami (real food). Sedangkan makanan penyebab obesitas adalah makanan yang diolah secara cepat (ultra-process food).
Menurutnya, dengan memakan makanan sumber protein, anak menjadi tidak mudah lapar. Hal ini berbeda dengan makanan ringan mengandung gula berlebih yang disenangi anak-anak.
"Fokusnya di real food, bisa dikembangkan protein hewaninya, ditambah serat sayuran hijau dan buah-buahan, itu bisa bikin anak kenyang. Jadi enggak ingin makan lagi karena kenyangnya lama," ujar Piprim.
Baca juga: Wamenkes Singgung soal Kelainan Genetik pada Bayi Obesitas Kenzi di Bekasi
Lebih lanjut, Piprim mengatakan, obesitas perlu dicegah karena bisa menimbulkan risiko penyakit katastropik lain, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke hingga liver di saat dewasa.
Di sisi lain, obesitas pada anak meningkat hampir di semua belahan dunia. Di Eropa contohnya, tingkat obesitas melonjak 11 kali lipat menjadi 11 persen pada tahun 2016, dibanding 1 persen pada tahun 1980-an.
Oleh karena itu, ia mengingatkan anak-anak maupun orang dewasa semua umur harus menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat.
"Saya sampaikan bahwa jenis makanan itu sangat berpengaruh pada over eating dan obesitas. Kalau pada anak-anak sudah obesitas, apalagi sampai sindrom metabolik yang lain, di masa dewasa sangat berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular," kata Piprim.
Baca juga: Stres Bisa Memicu Obesitas, Kok Bisa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.