Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2023, 10:27 WIB
Miska Ithra Syahirah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Adi Prayitno, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, memprediksi akan ada maksimal tiga pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jika hanya dua paslon, maka akan diisi kubu pemerintah versus oposisi. Bisa juga kubu pemerintah saling berhadapan. 

Jikalau ada tiga paslon, kemungkinan besar dua di antaranya akan diisi oleh paslon yang diusung kubu pemerintah. 

“Bisa koalisi Gerindra dan PDI-P head to head dengan kubu oposisi (Koalisi) Perubahan, yang mengusung Anies Baswedan. Atau skenario head to head antarkubu pemerintah, gitu ya. Bisa Ganjar versus Prabowo Subianto, ya. Itu yang paling mungkin,” ungkap Adi saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (25/2/2023).

Baca juga: Anies Sebut PKS Banyak Dirayu hingga Diancam karena Mendukungnya di Pilpres 2024

Adi melanjutkan, jika Anies nantinya akan maju di Pilpres 2024, paslon yang diusung oleh partai politik untuk melawan Anies haruslah mereka yang memiliki elektabilitas yang tinggi.

Meski begitu, Adi menyampaikan, kondisi perpolitikan di Indonesia dalam mengusung nama Pilpres 2024 saat ini masih sangat dinamis.

“Pasti yang diusung adalah nama besar, nama-nama yang punya elektabilitas tinggi, ya mungkin Ganjar, mungkin juga Prabowo,” ujar pria tersebut.

“Kira-kira begitu (prediksinya) karena masih cukup cair dan cukup dinamis,” tutupnya.

Baca juga: Capres Pilihan Gen Z versi Litbang Kompas: Ganjar 28,8 Persen, Prabowo 20,6 Persen

Pada Januari 2023, survei Litbang Kompas menunjukkan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masih menduduki bakal capres dengan elektabilitas tertinggi.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (22/2/2023), Ganjar berada di urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen.

Sementara itu, Prabowo menduduki peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 18,1 persen, disusul Anies berada di posisi ketiga dengan capaian 13,1 persen.

Berlangsung pada 25 Januari 2023 hingga 4 Februari 2023, jajak pendapat oleh Litbang Kompas ini melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PSI Bilang Giring Usulkan Kaesang Jadi Ketua Umum

PSI Bilang Giring Usulkan Kaesang Jadi Ketua Umum

Nasional
Menteri Bahlil: Warga Rempang Bukan Digusur, Bukan Direlokasi, tapi Digeser

Menteri Bahlil: Warga Rempang Bukan Digusur, Bukan Direlokasi, tapi Digeser

Nasional
Hasto Sebut Capres-Cawapres yang Hanya Pintar Berkata-kata, Bakal Lakukan Apapun Demi Terpilih

Hasto Sebut Capres-Cawapres yang Hanya Pintar Berkata-kata, Bakal Lakukan Apapun Demi Terpilih

Nasional
Anggota Komisi III DPR Cecar Calon Hakim MK karena Pernah Beri Diskon Hukuman Jaksa Pinangki

Anggota Komisi III DPR Cecar Calon Hakim MK karena Pernah Beri Diskon Hukuman Jaksa Pinangki

Nasional
Demokrat Anggap Khofifah Layak Masuk Tim Pemenangan Prabowo

Demokrat Anggap Khofifah Layak Masuk Tim Pemenangan Prabowo

Nasional
Rakernas Ke-4 PDI-P Undang Elite Parpol Pengusung Ganjar, Menteri, hingga Presiden Jokowi

Rakernas Ke-4 PDI-P Undang Elite Parpol Pengusung Ganjar, Menteri, hingga Presiden Jokowi

Nasional
Jelang Rakernas, Sekjen PDI-P Sampaikan Pesan Megawati bahwa Masyarakat Bisa Makmur dari Pangan

Jelang Rakernas, Sekjen PDI-P Sampaikan Pesan Megawati bahwa Masyarakat Bisa Makmur dari Pangan

Nasional
Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Tewasnya Brigjen Setyo untuk Hindari Konflik Kepentingan

Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Tewasnya Brigjen Setyo untuk Hindari Konflik Kepentingan

Nasional
Mendag Tegaskan Jualan 'Online' Tak Dilarang, tapi Harus Sesuai Ketentuan

Mendag Tegaskan Jualan "Online" Tak Dilarang, tapi Harus Sesuai Ketentuan

Nasional
PDI-P: Nama Bakal Cawapres Ganjar Tinggal Diumumkan Megawati

PDI-P: Nama Bakal Cawapres Ganjar Tinggal Diumumkan Megawati

Nasional
Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Demokrat: Tidak Cukup Waktu Bernegosiasi

Soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Demokrat: Tidak Cukup Waktu Bernegosiasi

Nasional
Dituding Cari Kesalahan oleh Lukas Enembe, KPK: “Playing Victim!”, Patah Arang untuk Bela Diri

Dituding Cari Kesalahan oleh Lukas Enembe, KPK: “Playing Victim!”, Patah Arang untuk Bela Diri

Nasional
Pemerintah Putuskan 'Social E-commerce' Hanya Boleh Promosi, Dilarang Transaksi

Pemerintah Putuskan "Social E-commerce" Hanya Boleh Promosi, Dilarang Transaksi

Nasional
Megawati Disebut Dialog Berulang Kali dengan Jokowi Sebelum Nama Bakal Cawapres Ganjar Diputuskan

Megawati Disebut Dialog Berulang Kali dengan Jokowi Sebelum Nama Bakal Cawapres Ganjar Diputuskan

Nasional
Soal Posisinya sebagai Caleg DPD, Calon Hakim MK Reny: Tak Dilarang Undang-undang

Soal Posisinya sebagai Caleg DPD, Calon Hakim MK Reny: Tak Dilarang Undang-undang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com