Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yosep Parera Ungkap Dadan Tri Yudianto Sempat Sambangi Kantornya dan Telepon Sekretaris MA

Kompas.com - 25/02/2023, 10:57 WIB
Syakirun Ni'am,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara terduga penyuap hakim agung, Theodorus Yosep Parera mengungkapkan, Komisaris PT Wijaya Karya (Wika) Beton, Dadan Tri Yudianto pernah  mendatangi kantornya dan menelepon Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Hasbi Hasan.

Yosep menyampaikan ini saat bersaksi untuk terdakwa Elly Tri Pangestu, hakim yustisial MA dan dua PNS MA, Muhadjir Habibie serta Albasri dalam sidang dugaan suap hakim agung di Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/2/2023).

Ia mengungkapkan, saat mengurus perkara pidana Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana, dirinya mendapat informasi dari PNS pada Kepaniteraan MA, Desy Yustria yang menyebut bahwa perkara itu berat karena ada orang Sinar Mas Group yang menemui pimpinan MA.

Belakangan, klien Yosep, Heryanto Tanaka yang juga menjadi terdakwa dalam perkara ini, mengungkapkan bila orang Sinar Mas yang dimaksud adalah Gandi Sulistiyanto, yang kini menjabat sebagai Dubes RI untuk Korea Selatan.

Baca juga: Yosep Parera Sebut MA Intervensi Perkara Pidana KSP Intidana di PN Semarang, Ada Dana Rp 1,5 Miliar

“Kebetulan adiknya (Gandi) tinggal di kota Kendal. Adiknya ini membeli beberapa aset dari KSP Intidana selama proses kepailitan. Ini cerita (Tanaka) ya,” kata Yosep di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/2/2023).

Yosep menduga Tanaka khawatir karena Desy tidak memiliki kenalan hakim agung yang bisa membantu mereka mengurus perkara. Ia hanya terhubung dengan orang dalam MA yang dekat dengan hakim agung.

Tanaka lantas meminta Yosep menemui kenalannya untuk membantu mengurus perkara itu.

Dalam sebuah kesempatan, datanglah rombongan dua mobil ke ruangan Yosep di Rumah Pancasila dan Klinik Hukum, Semarang. Mereka menggunakan mobil Toyota Fortuner dan Innova Venturer.

“Yang satu namanya Dadan, pimpinannya, yang tiga temannya sama Tanaka datang sendiri naik mobil,” ujar Yosep.

Baca juga: Pengacara Penyuap Hakim Agung: Lobi Suap Perkara Intidana Lewat Sekretaris MA

Mereka lantas berkumpul di ruang pertemuan. Yosep duduk sekitar satu meter dari Dadan.

“Kemudian di situ ditanyakan saudara Dadan kepada saya, bagaimana perkembangan lobinya di Mahkamah Agung?” kata Yosep menirukan Dadan.

Yosep lantas menjelaskan bahwa Desy hanya bisa mempengaruhi satu hakim.

Dadan kemudian mengatakan bahwa ia akan mendorong pengkondisian putusan itu dari atas. Sementara, jaringan Yosep yang bergerak melalui Desy bekerja dari bawah, mempengaruhi hakim agar membaca berkas.

Dadan selanjutnya melakukan video call. Kamera ponsel kemudian dihadapkan kepada Tanaka.

“Bang izin yang mau minta tolong ini orangnya,” kata Yosep menirukan Dadan lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com