Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Strategi Kementerian KP Amankan Sektor Perikanan dari Ancaman Resesi Global

Kompas.com - 21/02/2023, 21:21 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) berupaya mengamankan sektor perikanan dari ancaman resesi global dengan berbagai strategi yang telah disiapkan.

Strategi tersebut, yakni mengoptimalkan pasar perikanan domestik dan menjalin kerja sama dengan negara-negara lain yang berpeluang menjadi pengimpor produk perikanan Indonesia.

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto mengatakan, strategi penguatan pasar di dalam maupun luar negeri sangat diperlukan untuk menjaga sektor perikanan tetap menggeliat. Sektor ini terus tumbuh meski situasi global tengah sulit.

“Tahun ini memang penuh tantangan dan ketidakpastian. Maka dari itu, kami di Kementerian KP telah menyiapkan strategi khusus untuk memastikan sektor perikanan tetap aman bahkan bisa tumbuh,” ungkap Doni dalam keterangan persnya, Selasa (21/2/2023).

Hal itu disampaikan oleh Doni Ismanto dalam talkshow Bincang Bahari Mengupas Peta Sektor Kelautan dan Perikanan di Tengah Ancaman Resesi yang berlangsung secara hybrid dari Media Center Kementerian KP, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kawal Program Ekonomi Biru, Kementerian KP Gelar 2 Pelatihan untuk Nelayan

Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian KP Erwin Dwiyana menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penyerapan produk perikanan di pasar domestik menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam dua tahun terakhir.

Diketahui, penyerapan produk perikanan pada 2021 sebanyak 12,66 juta ton yang kemudian tumbuh menjadi 13,11 juta ton pada 2022.

Adapun komoditas utama yang paling banyak diincar masyarakat adalah tilapia lele dan bandeng untuk budi daya perikanan, serta tongkol, tuna, cakalang, kembung, dan teri untuk produk perikanan tangkap.

“Apabila dilihat peluang dan ketika resesi mungkin terjadi di beberapa negara utama, kami harus melirik pasar dalam negeri. Sebab, penyerapan produk perikanan dalam negeri terus mengalami peningkatan dan resesi (kemungkinan) tidak terjadi di Indonesia,” jelas Erwin sebagai narasumber dalam talkshow tersebut.

Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023, lanjut Erwin, diproyeksikan mengalami penurunan hampir di seluruh negara.

Pasalnya Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Uni Eropa tengah mengalami inflasi. Negara-negara ini merupakan pasar perikanan terbesar Indonesia.

“Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri pada sektor perikanan. Namun, kami meminta masyarakat untuk tidak khawatir, karena Indonesia memiliki banyak produk perikanan yang dapat ditawarkan di pasar lokal maupun internasional,” ujar Erwin.

Baca juga: Wujudkan Ekonomi Biru, Kementerian KP Gandeng Seychelles Tingkatkan Kualitas SDM KP

Ia menjelaskan, Indonesia hampir memiliki semua komoditas perikanan dunia. Hal ini menjadi comparative advantage bagi negara. Artinya, ketika terjadi masalah di pasar tujuan utama, Indonesia membuka pasar baru seperti Australia.

“Selain itu, ada juga Korea Selatan (Korsel), serta Arab Saudi dengan captive market jemaah haji. Diharapkan, pada April 2023 kita bisa melakukan ekspor untuk memenuhi katering haji jemaah Indonesia,” kata Erwin.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID Food Dirgayuza menilai, ancaman resesi global turut membawa peluang, khususnya bagi pengembangan sektor perikanan dalam negeri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com