Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Eliezer Angels dan Kejujuran yang Menggerakan

Kompas.com - 21/02/2023, 05:32 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lautan manusia tumpah, berdesakan di tengah ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang kapasitasnya terbatas.

Lautan manusia ini tak lain adalah para pendukung Richard Eliezer. Lautan tersebut terekam kamera, tayang dalam siaran langsung beberapa stasiun televisi.

Terlihat jelas mereka antusias mengikuti sidang terakhir yang dijalani penembak Nofriansyah Yosua Hutabarat itu.

Kompas.com merekam momen yang terjadi pada 15 Februari 2023 yang juga merupakan hari pembacaan vonis terhadap terdakwa Richard Eliezer.

Mereka menamakan diri sebagai Eliezer Angles, kerumunan masa yang berteriak memberikan dukungan pada Richard dibentuk oleh Mery Chen.

Baca juga: Tertutup Peluang Richard Eliezer Jadi Polisi, Pengamat: Kita Ingin Polri yang Profesional Tidak?

Bajunya khas berwarna hitam, dengan tulisan Eliezer Angles "We Stand For Icad Till End" yang memiliki arti akan bersama Richard Eliezer sampai proses hukum itu berakhir.

Ramainya gerakan dukungan Ricahrd Eliezer ini tidak langsung terjadi. Catatan Kompas.com, sidang perdana kasus pembunuhan berencana Yosua dengan terdakwa Richard lengang dari dukungan.

Pekan pertama sidang yang digelar minggu ketiga Oktober 2022 masih sepi. Hanya terlihat beberapa hadirin sidang dan awak media yang meliput.

Baca juga: Kenangan D saat Kawal Richard Eliezer, Kini Dijuluki Mbak-mbak LPSK

Dukungan ini terlihat pada pekan keempat, seperti yang disebut penggagas gekaran Eliezer Angles, Mery Chen.

Mery Chen menyebut, gerakan ini baru dia bentuk pada pekan keempat karena banyak yang tidak mengetahui sidang itu bisa didatangi langsung oleh masyarakat umum.

Saat dia datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Mery mendapati beberapa pengunjung yang memiliki kesamaan keinginan; mendukung terdakwa Richard Eliezer.

Inti dari gerakan ini adalah memberikan keadilan kepada Richard yang telah jujur membuka kasus pembunuhan berencana Yosua, melawan bosnya sendiri Ferdy Sambo untuk memberikan keterangan yang jujur.

"Kita memperjuangkan keadilan, semoga Icad (Richard) itu menjadi pembuka jalan untuk keadilan," kata Mery dalam acara Ni Luh di Kompas TV yang tayang di kanal YouTube 10 Februari 2023.

Dari gerakan tersebut, dukungan terhadap Richard Eliezer semakin luas. Eliezer Angles menghimpun gerakan-gerakan dukungan ini melalui beragam platform sosial media.

Pantauan Kompas.com di persidangan, Mery Chen yang dijuluki sebagai "Sekjen Eliezer Angles" oleh awak media seringkali memberikan laporan secara langsung kepada pendukung Richard yang tak bisa hadir ke pengadilan.

Dia memulai siaran langsung menggunakan sosial media dan memberikan cerita bagaimana kondisi Richard sebelum dan setelah pengadilan.

Baca juga: Kilas Balik Pengawal LPSK Lindungi Richard Eliezer, dari Pendukung Militan hingga Pasang Kuda-kuda

Penuhi PN Jakarta Selatan

Puncak dukungan Eliezer Angles terlihat pada sidang putusan untuk Richard Eliezer pada 15 Februari 2022.

Masa pendukung Richard luber memenuhi Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tak hanya di dalam Ruang Sidang Utama tempat Richard mendengar vonisnya.

Dari ratusan pendukung yang hadir tersebut, tak bisa dihindari gesekan dengan awak media yang meliput sidang terjadi.

Lantaran awak media tak mendapat tempat karena lautan masa Eliezer Angles.

Baca juga: Richard Eliezer: Kalau Tak Bisa Lagi di Brimob, Apa Nanti Aku Kuliah Hukum?

Mereka memenuhi bangku-bangku pengunjung ruang sidang utama, menjejali ruang sidang, berteriak-teriak di dalam ruang sidang.

Teriakan "semangat Icad!" atau "yang kuat Icad!" terus bermunculan. Para pendukung ini tak henti-hentinya meneriakan dukungannya kepada Richard.

Sidang sulit dimulai, lantaran para pendukung ini tak bisa diajak "diam" sampai akhirnya Hakim Ketua Iman Wahyu Santosa memerintahkan keamanan untuk mengeluarkan pengunjung yang tak tertib.

Euforia menggema di seluruh Gedung PN Jakarta Selatan

Baca juga: LPSK Sebut Richard Eliezer Berpotensi Dapat Ancaman karena Pelaku Lain Punya Kekuatan Luar Biasa

Singkat cerita, Richard Eliezer divonis ringan 1,5 tahun penjara atas perbuatannya melakukan pembunuhan berencana bersama empat terdakwa lainnya.

Vonis tersebut jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yaitu 12 tahun penjara.

Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan seketika berubah dari suasana hening menjadi riuh gemuruh layaknya suporter sepakbola yang merayakan sebuah gol dari tim yang mereka dukung.

Pendukung Richard Eliezer tumpah di tengah gedung, merayakan vonis ringan Richard dengan nyanyian-nyanyian bernada dukungan kepada Richard.

Yang membuat bergidik adalah ketika ratusan para pendukung Richard Eliezer ini dengan kompak merayakan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang diikuti oleh semua orang, termasuk awak media yang meliput dan pegawai Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menonton perayaan tersebut.

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023). Richard Eliezer divonis hukuman 1,5 tahun penjara.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer menjalani sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023). Richard Eliezer divonis hukuman 1,5 tahun penjara.

Mewakili orang kecil

Seorang Eliezer Angels bernama Fitri mengatakan, dukungan tersebut tak dilandasi dari materi atau ketampangan Richard yang good looking.

Dia mengatakan, dukungannya sebagai bentuk penghormatan kepada Richard karena telah berkata jujur di persidangan.

"Saya rasa sih enggak, karena ingin banget ngedukung langsung. Kalau bagi saya enggak ada keuntungan apa-apa, hanya respek dengan kejujuran," ujar dia.

Begitu juga Mery Chen, sebagai seorang yang membentuk gerakan Eliezer Angles mengatakan dukungan ini mengalir karena kejujuran Richard.

Baca juga: Sederet Alasan Mengapa Richard Eliezer Sebaiknya Tak Kembali Jadi Polisi Usai Bebas

Kejujuran ini yang menggerakan orang-orang untuk mengorbankan sedikit waktu yang mereka punya untuk datang.

"Kita melihat latar belakang Icad, dan lawannya juga ngeri sebenarnya. Jadi kita berjuang bersama-sama orang kecil, Icad kan orang yang Enggak punya apa-apa sebenarnya," ujar dia.

Mery Chen mengatakan, gerakan ini dimulai dari rasa empati dan akan berakhir ketika Richard dinilai sudah mendapat keadilannya dari satu-satunya hal yang dia punya, yaitu kejujuran.

"Ini dimulai dari empati semoga kita orang awam bisa membantu mendukung orang-orang yang mencari keadilan," kata Mery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com