Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Pengawal LPSK Lindungi Richard Eliezer, dari Pendukung Militan hingga Pasang Kuda-kuda

Kompas.com - 20/02/2023, 17:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengawalan ketat oleh dua perempuan anggota pengawal dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Ega dan D, terhadap Richard Eliezer (Bharada E) dalam sidang vonis sebagai antisipasi terhadap para pendukungnya yang dianggap militan.

Keduanya juga menyatakan tidak bermaksud mengejutkan terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) itu, dengan langsung melakukan pengawalan ketat usai pembacaan vonis pada 15 Februari 2023 lalu.

"Bukan dikagetin, karena memang situasinya saja. Karena di tempat pengunjung sidang itu wartawan-wartawan sudah mulai masuk," kata seorang pengawal LPSK, D, seperti dikutip dari acara bincang-bincang di kanal YouTube Sahabat Saksi dan Korban, Senin (20/2/2023).

Koordinator pengamanan dan pengawalan (pamwal) LPSK, Ega, menyatakan saat itu mereka hanya fokus menjaga keamanan Richard saat pembacaan vonis.

Baca juga: Soal Eksekusi Richard Eliezer, Kejari Jaksel Koordinasi dengan LPSK

"Kita tahu kan pendukung Richard kan militan sekali ya. Jadi ada beberapa pendukungnya Richard yang mau dorong pagar itu ya. Sampai orang bilang pasang kuda-kuda," ujar Ega.

Selain itu, Ega juga mengatakan mereka harus mengantisipasi potensi ancaman dari penyusup dalam sidang pembacaan vonis Richard.

"Itu yang kita antisipasi dari sekitar ratusan atau ribuan orang yang hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin itu kita enggak tau mereka itu siapa, kepentingannya apa, siapa tahu ada penyusup di situ. Yang penting adalah pengamanan dari terlindung dulu," ucap Ega.

Ega juga membenarkan pengamanan ketat terhadap Richard sudah sesuai prosedur LPSK.

Bahkan menurut dia pengamanan saksi dalam kasus terorisme dan korupsi masih lebih berat dari pengamanan terhadap Richard.

Baca juga: LPSK: Perlindungan Richard Eliezer di Ruang Sidang karena Situasi yang Ricuh

"Kasus korupsi justru kita tidak bisa pandang remeh, di kasus korupsi kita tidak tahu siapa kawan, siapa lawan," kata Ega.

Dalam rekaman media massa sebelumnya, Ega (koordinator pamwal) dan D tertangkap kamera meloncat dan berpegangan tangan saat mendengarkan pembacaan vonis terhadap Richard. Namun, setelah itu mereka langsung kembali fokus melihat situasi ruang sidang untuk memastikan keamanan Richard.

Setelah pembacaan vonis selesai, keduanya beserta 2 orang lelaki pengawal LPSK langsung mengerubungi dan membawa Richard pergi dari ruang sidang.

Karena aksi saat mengawal Richard, D kini menjadi pembicaraan di media sosial. Dia bahkan mendapat julukan "mbak-mbak LPSK" dari warganet.

Baca juga: LPSK: Perlindungan terhadap Richard Eliezer di Ruang Sidang Sesuai SOP

Sebelumnya, Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri divonis mati dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), oleh majelis hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (13/2/2023).

Sedangkan Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara pada hari yang sama dengan suaminya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com