"Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Jokowi saat itu, diiringi dengan riuh tepuk tangan hadirin.
Atas pernyataannya tersebut, Jokowi mengaku tak masalah jika dianggap memberikan sinyal dukungan buat Prabowo maju sebagai capres.
"Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi saya kan ngomongnya juga enggak apa-apa lah," katanya usai acara HUT Partai Perindo.
Pernyataan presiden beberapa waktu lalu juga sempat menimbulkan spekulasi bahwa Jokowi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju sebagai calon RI-1.
Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Jawa Tengah, 21 Mei 2022, Jokowi meminta relawannya tak terburu-buru bicara pencapresan, meski mungkin yang didukung hadir di tengah-tengah acara.
Sontak, spekulasi publik tertuju ke Ganjar lantaran politisi PDI-P itu turut hadir dalam acara tersebut.
Apalagi, Ganjar sejak lama digadang-gadang sebagai kandidat capres terkuat partai banteng.
"Ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini (di arena Rakernas)," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan peserta Rakernas V Projo.
Baca juga: PDI-P Kian ‘Menjauh’ Setelah Nasdem Deklarasi Anies Capres
Jokowi kembali disebut memberikan dukungan ke Ganjar usai berpidato soal pemimpin "berambut putih" di hadapan ribuan relawannya, akhir November 2022 kemarin.
Presiden bilang, sosok pemimpin bisa dilihat dari penampilannya, salah satunya jika berambut putih. Citra "rambut putih" sendiri selama ini lekat dengan sosok Ganjar.
"Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan. Dari penampilannya itu kelihatan, banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada," kata Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (27/11/2022).
Pertengahan Agustus 2022 lalu, Jokowi pernah menjawab perihal dukungannya ke kandidat capres. Dia mengaku tak melarang jajarannya, baik itu Prabowo maupun Ganjar, untuk berlaga pada pentas pemilihan mendatang.
"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak gitu mestinya, ya silakan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Respons AHY Usai Disebut Jokowi Jadi Capres-Cawapres 2024
Oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, langkah Presiden Jokowi yang menyebut sejumlah nama politisi dalam acara perayaan Harlah ke-50 PPP, Jumat (17/2/2023) kemarin dinilai sebagai endorsement politik.
Hasto mengatakan bahwa Jokowi selalu memantau "ekspektasi rakyat" terhadap calon-calon pemimpin nasional yang dipersepsikan positif oleh masyarakat.