Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajukan Maju Pilpres Lewat KIB, Erick Thohir: Enggak Tahu, Belum Dengar

Kompas.com - 13/02/2023, 16:57 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir tak mau berkomentar banyak soal namanya yang disebut-sebut jadi salah satu bakal capres yang diajukan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk Pilpres 2024.

Ia pun menyerahkan hal tersebut kepada masing-masing partai ataupun koalisi.

"Baru selesai RDP (Rapat Dengar Pendapat) Komisi VI. Enggak tahu, belum dengar. Ini media-media yang nanya," kata Erick saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).

"Ya enggak tahu, belum bisa menanggapi. Itu kan proses masin-masing (partai)," sambungnya.

Baca juga: Soal Pemilihan Ketum PSSI, Erick Thohir: Saya Enggak Ada Strategi, Siap Menang, Siap Kalah

Sembari berjalan menuju luar gedung DPR, Erick masih menyanggupi pertanyaan awak media yang mengejarnya.

Ia ditanya soal pertemuan Erick dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang jug menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Diketahui, Golkar bersama PAN dan PPP juga tergabung dalam KIB.

Erick tak memungkiri kerap bertemu Airlangga. Namun, pertemuan itu disebut membicarakan soal kabinet.

Baca juga: Momen Erick Thohir Izin ke Jokowi Pakai Baju Banser di Resepsi 1 Abad NU

Begitu pun dengan Menteri Perdagangan sekaligus Ketum PAN Zulkifli Hasan, Erick mengaku kerap bertemu.

"Saya rasa itu hal-hal yang konteksnya selama itu ada kerja sama ya saya sebagai tentu menteri, Pak Airlangga Menko, atau kemarin saya ketemu menteri-menteri lain hal yang lumrah, kan. Memang semuanya pembantu presiden," ungkap Erick.


PAN di dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) merekomendasikan sejumlah nama yang ramai di internal sebagai capres atau pun cawapres, antara lain Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com