Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardiono Ajak Sandi Gabung ke PPP untuk Jadi Capres, Bukan Ketum

Kompas.com - 20/02/2023, 15:42 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno diajak bergabung untuk menjadi calon presiden (capres).

Ia menyatakan, Sandi tidak diajak bergabung untuk menjadi Ketua Umum PPP.

“Menjadi ketua umum PPP tentu ada mekanismenya sendiri karena PPP adalah partai kader memang,” sebut Mardiono pada Kompas.com, Senin (20/2/2023).

“Tapi tidak, tidak ke situ (tujuan mengajak Sandi menjadi kader PPP),” sambungnya.

Baca juga: Mardiono Ungkap Alasan PPP Naksir Sandiaga Uno untuk Jadi Capres

Ia mengungkapkan, PPP saat ini memang tengah membuka diri pada semua pihak untuk menjadi kader, termasuk Sandi.

Tujuannya, untuk mendorong agar dapat mengikuti kontestasi Pemilu 2024.

“Pak Sandi jadi bagian yang kita gadang-gadang untuk terus kita godok, jadi impementasi tugas partai politik untuk menggarap tokoh-tokoh nasional kita,” paparnya.

“Untuk kita angkat ke permukaan pada rakyat, agar rakyat tahu ini aset-aset bangsa kita, yang kiranya layak untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa Indonesia ini,” lanjut dia.

Ia juga mengklaim PPP terbuka untuk mengusung capres dari luar partai. Mardiono pun mengaku tak keberatan jika Sandi memutuskan untuk tetap menjadi bagian dari Gerindra.

Baca juga: Ketika Mardiono Guyon ke Prabowo Mau Pinjam Sandiaga Uno...

Namun, PPP juga punya keinginan untuk mengusung kadernya sendiri dalam Pilpres 2024.

“Tentu kami harus mengharmonisasikan di internal PPP bahwa setiap parpol pasti menginginkan kadernya ada yang tampil di kancah nasional untuk ditawarkan pada rakyat,” ucapnya.

Terakhir, Mardiono tengah mengatur jadwal pertemuan untuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ia berencana untuk mengajak Prabowo membicarakan tawaran PPP kepada Sandi.

Selama ini, lanjut dia, belum pernah ada obrolan empat mata dengan Prabowo soal nasib dan posisi Sandi di Gerindra.

“Dalam konteks (komunikasi) langsung membahas Pak Sandi tidak. Tapi namanya kita sesama partai politik tentunya ada komunikasi yang baik,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com