JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno diajak bergabung untuk menjadi calon presiden (capres).
Ia menyatakan, Sandi tidak diajak bergabung untuk menjadi Ketua Umum PPP.
“Menjadi ketua umum PPP tentu ada mekanismenya sendiri karena PPP adalah partai kader memang,” sebut Mardiono pada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
“Tapi tidak, tidak ke situ (tujuan mengajak Sandi menjadi kader PPP),” sambungnya.
Baca juga: Mardiono Ungkap Alasan PPP Naksir Sandiaga Uno untuk Jadi Capres
Ia mengungkapkan, PPP saat ini memang tengah membuka diri pada semua pihak untuk menjadi kader, termasuk Sandi.
Tujuannya, untuk mendorong agar dapat mengikuti kontestasi Pemilu 2024.
“Pak Sandi jadi bagian yang kita gadang-gadang untuk terus kita godok, jadi impementasi tugas partai politik untuk menggarap tokoh-tokoh nasional kita,” paparnya.
“Untuk kita angkat ke permukaan pada rakyat, agar rakyat tahu ini aset-aset bangsa kita, yang kiranya layak untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa Indonesia ini,” lanjut dia.
Ia juga mengklaim PPP terbuka untuk mengusung capres dari luar partai. Mardiono pun mengaku tak keberatan jika Sandi memutuskan untuk tetap menjadi bagian dari Gerindra.
Baca juga: Ketika Mardiono Guyon ke Prabowo Mau Pinjam Sandiaga Uno...
Namun, PPP juga punya keinginan untuk mengusung kadernya sendiri dalam Pilpres 2024.
“Tentu kami harus mengharmonisasikan di internal PPP bahwa setiap parpol pasti menginginkan kadernya ada yang tampil di kancah nasional untuk ditawarkan pada rakyat,” ucapnya.
Terakhir, Mardiono tengah mengatur jadwal pertemuan untuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ia berencana untuk mengajak Prabowo membicarakan tawaran PPP kepada Sandi.
Selama ini, lanjut dia, belum pernah ada obrolan empat mata dengan Prabowo soal nasib dan posisi Sandi di Gerindra.
“Dalam konteks (komunikasi) langsung membahas Pak Sandi tidak. Tapi namanya kita sesama partai politik tentunya ada komunikasi yang baik,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.