Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Pertanyakan Semangat Koalisi Perubahan, Begini Jawaban PKS

Kompas.com - 17/02/2023, 16:32 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid menjawab semangat perubahan yang dianut oleh bakal Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan politisi PDI-P Masinton Pasaribu yang mempertanyakan semangat perubahan koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) itu.

“Narasi Koalisi Perubahan akan menjadikan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial sebagai agenda utama pembangunan,” ujar Kholid pada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).

Sebelumnya, Masinton menyatakan PDI-P tak akan bekerja sama dengan Koalisi Perubahan. Penyebabnya, ia menilai partai politik (parpol) koalisi pemerintah dan Presiden Joko Widodo telah mewujudkan perubahan dari sisi pembangunan.

Baca juga: PDI-P Tutup Pintu ke Koalisi Perubahan, PKS: Kami Hormati, Itu Hak Politiknya

Sedangkan bagi Kholid, makna perubahan yang diperjuangkan oleh Koalisi Perubahan tak terbatas pada pembangunan infrastruktur semata.

Namun, memperhatikan pula prinsip keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

“Hadirnya rasa keadilan di bidang ekonomi, politik, hukum, dan lingkungan hidup akan membawa, menghadirkan rasa persatuan bangsa,” sebut dia.

Di sisi lain, ia menghargai sikap PDI-P yang telah menutup pintu untuk Koalisi Perubahan.

Ia menyatakan PKS tak keberatan dengan langkah politik itu. Kholid mengungkapkan PKS tetap bersikap inklusif dalam menjalankan politiknya.

 Baca juga: PKS: Deklarasi Koalisi Perubahan Bakal Dilakukan Lebih Cepat

 

Saat ini, lanjut dia, komunikasi antar elite PKS dan PDI-P pun masih berjalan dengan baik.

“Anggota dewan kita di DPR RI masih berkomunikasi dengan semua partai, tak terkecuali PDI-P. (Elite PKS dan PDI-P) kalau tegur sapa jalan terus, baik-baik saja hubungan,” imbuh dia.

Diketahui PDI-P saat ini belum menentukan kerja sama politik dengan parpol lain untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Disebut Airlangga Masih Menahan Diri Bentuk Koalisi Perubahan, Nasdem: Menahan dari Fitnah

Meskipun menjadi satu-satunya parpol yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden, dan bisa mengusung capresnya sendiri, namun Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan partai banteng bakal tetap membentuk koalisi.

Sementara itu, Nasdem, PKS, Demokrat belum menandatangani nota kesepakatan pembentukan koalisi.

Meski secara informal ketiga parpol bakal Koalisi Perubahan itu telah memberikan dukungannya pada Anies untuk maju sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com