JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghormati sikap PDI-P yang menutup kerja sama dengan bakal koalisi perubahan. Adapun bakal koalisi ini dijajaki oleh PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
"Kami hormati sikap PDI-P. Itu hak politik PDI-P untuk tidak mau berkoalisi dengan kami," kata Juru Bicara PKS M Kholid kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2023).
Ia merespons pernyataan politisi PDI-P Masinton Pasaribu yang meminta maaf karena PDI-P tidak bisa berkoalisi dengan koalisi perubahan.
Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Berkoalisi dengan Koalisi Perubahan
Kendati demikian, Kholid mengatakan bahwa PKS tetap solid di koalisi perubahan.
Dia menilai, misi "perubahan" yang dibawa koalisi ini justru bagian dari platform perjuangan untuk perbaikan Indonesia ke depan.
"Perubahan itu bukan negatif, perubahan itu memiliki makna positif," kata dia.
Kholid menegaskan, perubahan juga berarti baik untuk rakyat Indonesia.
Dia pun meminta agar arti perubahan tak dianggap negatif.
"Perubahan artinya improvement, perbaikan, transformasi. Itu bagus buat rakyat Indonesia," ucap Kholid.
Diberitakan sebelumnya, Masinton Pasaribu mengatakan, selama ini partai politik (parpol) koalisi pemerintah telah membuat banyak perubahan di bidang pembangunan selama Presiden Joko Widodo menjabat.
Baca juga: Disebut Airlangga Masih Menahan Diri Bentuk Koalisi Perubahan, Nasdem: Menahan dari Fitnah
Maka dari itu, ia merasa, PDI-P tak perlu membuka pintu kerja sama untuk berkoalisi dengan Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan sebagai capres yang mengusung semangat perubahan dari pembangunan pemerintah saat ini.
"PDI-P bersama dengan teman-teman dalam koalisi pemerintahan Pak Jokowi ini sudah melakukan langkah perubahan, jadi dalam fase pertama 2014, 2016, dan sekarang 2019 ke 2024,” ujar Masinton dalam diskusi Koordinat Wartawan Parlemen (KWP) di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
"Ini memang berjalan di rel perubahan. Banyak hal yang kita tadinya di republik ini kita tidak lihat, dan tidak kita rasakan, kali ini kita rasakan, pembangunan,” kata dia.
Dia mengaku heran jika ada koalisi partai politik (parpol) yang saat ini mengusung gerakan perubahan.
Sebab, menurut dia, bangsa Indonesia telah berjalan di jalur yang sudah tepat.
“Kalau PDI-P bergabung dengan teman-teman yang mau ubah rumahnya, apa lagi yang mau kita ubah?” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.