“Dalam hal ini kami juga mendorong untuk bisa saling bertukar pengalaman dan pemikiran bagi upaya bersama terkait air dan sanitasi,” imbuhnya.
Baca juga: HUT Ke-77 TNI, Ketua DPR RI Berharap Pimpinan TNI Kompak dan Terhindar Politik Praktis
Selain membahas mengenai air dan sanitasi, Puan juga menyampaikan dukungannya terhadap perhelatan World Water Conference 2023 di bawah kepemimpinan Csaba Korosi yang akan digelar pada 22-24 Maret 2023.
“Secara khusus, Indonesia berpandangan bahwa keterkaitan antara water, disaster, and food security perlu mendapatkan perhatian global yang lebih besar. Maka dari itu, kami memastikan Indonesia ikut berpartisipasi pada tingkat tinggi dalam pertemuan tersebut,” tutur Puan.
Sebagai informasi, World Water Forum 2024 akan diselenggarakan di Bali, Indonesia dengan tema Water for Shared Prosperity.
Ia mengatakan, pertemuan itu akan menindaklanjuti hasil dari World Water Conference 2023 guna memperkuat komitmen global untuk pencapaian SDGs 6.
“Saya juga menyambut baik inisiatif Yang Mulia untuk melibatkan ilmuwan dalam pembahasan tantangan global agar dapat mendukung para pengambil kebijakan dengan data yang akurat dan saintifik,” ujar Puan.
Baca juga: Yudo Margono Jadi Panglima TNI Baru, Puan Maharani: Semoga Amanah
Indonesia, lanjut Puan, tengah mengembangkan sistem manajemen air terintegrasi yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memonitor data terkait kapasitas air dan curah hujan.
Sistem tersebut berguna untuk memprediksi bencana alam dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
“Dengan sistem ini diharapkan dapat mendukung gagasan untuk membangun global data hub mengenai sistem manajemen air,” sebut Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut menegaskan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim, termasuk dari sisi parlemen.
Puan mengingatkan, isu perubahan iklim pertama kali dibahas dalam Sidang Umum ke-144 IPU di Bali pada 2022.
“Maka dari itu, saya mendorong parlemen berbagai negara untuk mengakselerasi langkah pengurangan emisi, adaptasi, transisi energi, serta pemenuhan komitmen negara maju untuk climate financing,” jelasnya.
Baca juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Cepat Tangani Korban Gempa Cianjur: Bangun RS Darurat
Mengenai isu pemberdayaan perempuan, Puan menekankan komitmen Indonesia terkait isu tersebut, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pemimpin perempuan.
“Saya berkeyakinan bahwa untuk mengatasi krisis global itu perlu solusi yang inklusif. Untuk itu, pelibatan perempuan harus lebih ditingkatkan. Sebab, sering kali perempuan dan anak perempuan paling terdampak saat terjadi krisis,” tuturnya.
“Maka dari itu, diperlukan komitmen nasional dan global untuk pemajuan kesetaraan gender. Untuk mendukung hal itu, saya siap untuk bekerja sama dengan Yang Mulia untuk memajukan pembahasan isu gender pada berbagai forum internasional,” tambahnya.