Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani Desak Pemerintah Segera Jadikan Gagal Ginjal Akut sebagai KLB

Kompas.com - 21/10/2022, 17:54 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera menetapkan penyakit gagal ginjal akut pada anak sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Sebab, ia menilai keparahan kasus sudah dalam tahap yang meresahkan masyarakat.

“Kasus gagal ginjal akut pada anak sudah cukup mengkhawatirkan. Kalau dari data-data yang ada sudah memenuhi syarat, segara tetapkan penyakin ini sebagai KLB,” papar Puan dalam keterangannya, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Soal Status KLB Gagal Ginjal Akut, Muhadjir: Masih Ditangani Menkes dan BPOM

Puan menjelaskan, penentuan status KLB bakal berdampak baik untuk para pasien. Di mana, pemerintah memberi bantuan pada proses pengobatan.

Ketika statusnya sudah menjadi KLB, semua pemangku kebijakan di tingkat pusat hingga daerah diwajibkan memberi perhatian pada penyakit tersebut.

“Dengan status KLB, setiap anak yang didiagnosa gagal ginjal akut, baik memiliki BPJS Kesehatan maupun tidak, harus ditanggung perawatan kesehatan, dan pengobatannya hingga tuntas,” ujarnya.

Puan khawatir tanpa status KLB, banyak masyarakat kesulitan membiayai pengobatan dari penyakit tersebut, serta tidak mendapatkan fasilitas kesehatan yang mumpuni.

Baca juga: Seorang Balita Warga Depok Meninggal di RSCM akibat Gagal Ginjal Akut

Sebab status KLB juga terkait kesiapan fasilitas kesehatan di berbagai wilayah untuk memberikan perawatan penyakit ginjal akut pada anak.

Lebih lanjut, Puan mendesak pemerintah mengalokasikan dana khusus untuk menangani penyakit tersebut.

Pasalnya, Puan menerangkan, sejumlah pakar menyebut bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tak bisa ditangani di tingkat puskesmas.

“Lantaran dibutuhkan ketersediaan alat hemodialisa atau peritoneal dialysis yang membutuhkan seorang dokter bedah anak,” tuturnya.

Baca juga: Waspada Gejala yang Mengarah pada Gagal Ginjal Akut, Apa Saja?

Terakhir, dia mendesak agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak terlalu lama melakukan penyelidikan guna mencari tahu penyebab penyakit tersebut.

“Agar penanganan terarah, kepastian dari penyebab penyakit ini penting untuk mengurangi kegelisahan publik,” ujar dia.

Hingga kini belum diketahui penyebab pasti penyakit ginjal akut pada anak.

Terbaru Kementerian Kesehatan memastikan pengobatan penyakit tersebut bakal ditanggung BPJS Kesehatan.

Sementara itu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memakai obat penawar dari Singapura untuk menangani penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com