Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di KPK untuk Diperiksa, Lukas Mengaku Baik dan Sehat

Kompas.com - 10/02/2023, 16:06 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka dugaan suap dan gratifikasi Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku dalam keadaan baik dan sehat saat tiba di gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 14.22 WIB, Jumat (10/2/2023).

Pemantauan Kompas.com di lokasi, Lukas dibantu petugas turun dari mobil tahanan KPK. Ia lantas dibantu keluar dari mobil dan berdiri.

Baca juga: Soal Hoaks Lukas Enembe Meninggal, KPK: Kami Pastikan Masih di Rutan

Lukas mengenakan rompi oranye bertuliskan “Tahanan KPK”, batik berwarna merah dan celana cokelat. Kedua tangannya diborgol.

Ketika Kompas.com menanyakan kondisi kesehatan Lukas, ia mengaku dalam keadaan baik dan sehat. “Baik, baik, sehat, sehat,” ujar Lukas.

Setelah itu, Lukas dibantu petugas duduk di kursi roda yang telah disiapkan. Ia kemudian dibawa menuju lantai dua gedung Merah Putih KPK.

Pada kesempatan tersebut, Lukas menilai tindakan penyidik KPK memeriksa tukang cukur langganannya, Budi Hermawan alias Beni percuma.

Baca juga: KPK Geledah Kantor Dinas PU Pemprov Papua Terkait Kasus Lukas Enembe

Menurutnya, Beni hanya bekerja sebagai tukang cukur.

Ia juga membantah sering memerintahkan Beni pergi ke Singapura. Ia menyebut Beni hanya dua kali ke Singapura untuk mencukur rambutnya saat dia sakit.

“Percuma,” kata Lukas.

“Ke Singapura dua kali saja, hanya cukur,” tambahnya.

Sebelumnya, kuasa hukum Lukas, Petrus Bala Pattyona menyebut kaki kliennya dalam keadaan bengkak.

Hal itu Petrus ketahui ketika tim kuasa hukum menemuinya di rumah tahanan (Rutan) KPK pada Selasa (7/2/2023).

“Jalannya juga pelan-pelan sekali, sehingga ketika masuk ke ruang kunjungan terpaksa kami papah,” ujar Petrus dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Petrus, Lukas tidak bisa mandi sendiri. Ia harus dibantu penghuni rutan lainnya.

“Bapak Lukas Enembe berkata sejak Selasa lalu, saat terakhir kami kunjungi hingga Selasa ini, belum pernah mendapat kunjungan dokter,” tuturnya.

Baca juga: KPK Sebut Rekomendasi Deputi Penindakan dan Dirlidik Ditarik ke Polri Sudah sejak November 2022

Terpisah, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan beredar informasi hoaks yang menyebut Lukas meninggal dunia.

Ia memastikan Lukas masih berada di Rutan KPK dan beraktivitas seperti tahanan lainnya. Selain itu, KPK juga melakukan pengecekan terhadap Lukas empat kali sehari.

Sebab, Gubernur Papua itu harus meminum sejumlah obat.

“Kami pastikan Pak Lukas ada di Rutan KPK dalam keadaan bisa beraktivitas, bisa berjalan,” kata Ali kemarin.

Lukas telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi pada September 2022 lalu.

Ia diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka sebesar Rp 1 miliar untuk memilih perusahaan konstruksi itu sebagai pemenang lelang tiga proyek multiyears di Papua.

Selain itu, Lukas juga diduga menerima gratifikasi sebesar Rp 50 miliar terkait dengan jabatannya sebagai gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com