Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Pekerja Bangunan dan 5 Penumpang Susi Air Sudah Dievakuasi, Sedangkan Pilot Masih Dicari

Kompas.com - 09/02/2023, 08:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Namun belakangan, informasi itu dibantah langsung oleh Panglima TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Warga Sekitar, Termasuk Pendeta Terlibat Evakuasi Pilot Pesawat Susi Air yang Dibakar di Nduga

Menurut Yudo Margono, tidak ada insiden penyanderaan dalam kasus pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY yang hilang kontak sesaat usai mendarat di Bandara Paro.

Yudo mengatakan, pilot dan penumpang pesawat Susi Air itu tidak disandera, melainkan menyelamatkan diri.

"Enggak ada penyanderaan, dia (mereka) kan ini menyelamatkan diri," ujar Yudo Margono di sela-sela Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.

Tak hanya itu, Kapolri juga menyatakan hal serupa bahwa tidak ada orang yang disandera dalam kejadian hilangnya pesawat Susi Air di Nduga itu.

Baca juga: Polri Koordinasi dengan Pemerintah Selandia Baru Terkait Penyelamatan Pilot Susi Air di Papua

5 penumpang dievakuasi

Listyo Sigit juga menyatakan seluruh penumpang pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY itu sudah bisa dievakuasi.

Senada dengan Kapolri, Panglima TNI juga menyampaikan hal serupa bahwa lima penumpang pesawat Susi Air itu telah kembali ke rumah masing-masing karena warga setempat atau orang asli Papua (OAP).

Ia menekankan bahwa tim gabungan evakuasi, baik dari TNI dan Polri juga turun langsung guna melakukan penyelamatan.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi," ujar Yudo Margono.

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga, Kapolri: Semua Penumpang Sudah Bisa Dievakuasi

Lokasi pilot terdeteksi

Namun, pilot pesawat itu masih belum ditemukan. Hanya saja, lokasinya sudah terdeteksi.

“Belum (ditemukan), tapi sudah terdeteksi,” ujar Yudo Margono.

Kapolri pun mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah Selandia Baru atau New Zealand terkait penyelamatan pilot pesawat Susi Air yang hilang tersebut

Diketahui, pilot pesawat itu bernama Philips Marthen tercatat sebagai warga negara Selandia Baru.

"Kita sudah bicara dengan beberapa, khususnya New Zealand sendiri bahwa serahkan kepada kita dan kita akan ambil langkah-langkah penyelamatan terhadap pilot dari Susi Air," ujar Listyo Sigit.

Baca juga: TNI Diminta Bentuk Tim Operasi Khusus Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Mantan Kapolda Banten itu juga mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz sedang melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut.

Terpisah, Kapolda Papua menekankan bahwa proses pencarian pilot pesawat Susi Air itu turut melibatkan warga sekitar, termasuk pendeta.

Mathius mengatakan, keberadaan Kapten Philips selaku pilot tidak jauh dari Distrik Paro.

Ia memastikan, tim evakuasi gabungan terus berupaya untuk menemukan Kapten Philips secara maksimal.

"Kami minta juga ada bantuan dari masyarakat setempat yang dekat dengan kelompok KKB ini untuk berkomunikasi," ujar Mathius.

Baca juga: Panglima TNI Upayakan Evakuasi Pilot-Penumpang Susi Air yang Hilang di Nduga Dilakukan Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com