JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat pada 7 Februari 2023, organisasi masyarakat (ormas) Nahdlatul Ulama (NU) genap berusia satu abad berdasarkan perhitungan penanggalan Hijriah.
Peringatan hari kelahiran NU kali ini digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarja, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam momentum peringatan ini, di antaranya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Ada pula Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-11 dan ke-13 RI Jusuf Kalla.
Turut hadir para tokoh NU sebagai tuan rumah, yakni Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan jajaran Rais Am NU.
Peran ini terlihat pada 21 dan 22 Oktober 1945, saat pengurus NU se-Jawa dan Madura menggelar pertemuan di Surabaya.
Pertemuan dilakukan untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng Sekutu.
Akhirnya, KH Hasyim Asy'ari menyerukan sebuah deklarasi "Resolusi Jihad".
Baca juga: Jokowi: NU Harus Terdepan Membaca Gerak Zaman
Hasyim Asy'ri dikenal sebagai pendiri dan sesepuh NU yang memiliki peran signifikan terhadap kemerdekaan Indonesia.
Tepat pada 22 Oktober 1945, Hasyim Asy'ari menyerukan imbauan kepada para santri untuk berjuang demi Tanah Air.
Resolusi itu disampaikan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Hasilnya, resolusi ini membawa pengaruh yang besar.
Menurut laman KPS.go.id yang dikelola Kantor Staf Presiden, dampak besar terasa setelah Hasyim Asy'ari menyerukan resolusi itu.
Baca juga: 1 Abad Nahdlatul Ulama, Wapres Harap NU Berkembang Sesuai Zaman
Rakyat dan santri kemudian melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya.
Banyak santri dan massa Nahdliyin yang aktif terlibat dalam pertempuran ini.