Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puja-puji Prabowo ke Jokowi Dinilai Sarat Politik demi Dapat Dukungan Maju Jadi Capres

Kompas.com - 07/02/2023, 11:37 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, puja-puji Prabowo Subianto ke Presiden Joko Widodo dalam momen hari ulang tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra sarat akan kepentingan politik.

Menurut Ari, Prabowo ingin mengamankan dukungan dari Jokowi untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Oleh karenanya, tak heran jika Ketua Umum Partai Gerindra itu berupaya menunjukkan loyalitasnya terhadap Presiden.

"Prabowo melalui pidatonya ini ingin meminta endorse dari Jokowi," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Puja-puji Kepemimpinan Jokowi, Prabowo: Saya Bukan Menjilat

Lewat pidatonya, Prabowo seakan hendak memperlihatkan bahwa perbedaan politik dengan Jokowi pada Pemilu 2019 tak menjadi penghalang bagi keduanya untuk bersatu di pemerintahan.

Bahkan, Menteri Pertahanan itu tak segan mengakui kehebatan Jokowi dalam memimpin pemerintahan dan merangkul jajarannya.

Belakangan, Prabowo juga dinilai berupaya menunjukkan kedekatan dengan keluarga Jokowi yang turut berkiprah di politik.

Misalnya, lewat pertemuannya dengan putra sulung Jokowi yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, serta menantu presiden yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Menurut Ari, manuver-manuver Prabowo itu tak lepas dari misinya menggaet massa pendukung Jokowi sebagai bekal pemenangannya pada Pemilu Presiden 2024.

Baca juga: Prabowo ke Para Kader Gerindra: Kalau Tak Bisa Percaya ke Pimpinan, Mundur

"Prabowo menjalankan political resiprocal (politik timbal balik) dengan Jokowi yakni sama-sama berhubungan dan terjalin dengan baik," ujar Ari.

"Dukungan beberapa musyawarah relawan Jokowi di berbagai daerah pun ada yang mengusulkan Prabowo sebagai kandidat presiden," tuturnya.

Lebih lanjut, Ari menilai, pidato Prabowo sangat multitafsir lantaran menyinggung soal pengkhianatan hingga "musuh dalam selimut".

Dilihat dari sudut pandang lain, mungkin saja Prabowo hendak menyentil Partai Nasdem yang belakangan bermanuver untuk kepentingan Pemilu 2024, mencalonkan Anies Baswedan sebagai presiden dan berencana berkoalisi dengan partai oposisi.

"Pidato Prabowo ini sangat multitafsir dan bersayap sehingga bisa juga menyentil dengan keteguhan politik yang kini tidak ditunjukkan oleh Nasdem," kata Ari.

Menurut Ari, pernyataan Prabowo tersebut semacam peringatan bagi pihak-pihak yang tidak loyal dan enggan berkomitmen dengan kesetiaan, keloyalan, dan dedikasi politik.

Jika dikaitkan dengan dinamika terkini soal desas-desus perjanjian politik antara Prabowo-Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mungkin saja pidato Prabowo bermaksud menyentil Anies.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com