Resolusi tersebut berhasil memberi energi dan semangat patriotisme yang sangat dahsyat kepada umat Islam pada saat itu.
Arek-arek Suroboyo terbakar semangatnya. Bung Tomo juga tambah membakar semangat dari mereka.
Hingga akhirnya, perjuangan itu menewaskan pimpinan Sekutu, Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 27-29 Oktober 1945. Hal inilah yang memicu pertempuran 10 November 1945.
Untuk mengenang deklarasi Resolusi Jihad tersebut, Jokowi akhirnya menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Jokowi menetapkannya pada 21 Oktober 2015 dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
"Saya menyatakan secara resmi tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional," ujar Jokowi saat mendeklarasikan Hari Santri Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (21/10/2015).
Baca juga: Kilas Balik Sejarah NU dan Profil Singkat Para Ulama Pendirinya
Menurut Jokowi, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari semangat jihad kebangsaan atau semangat jihad untuk kemerdekaan yang hidup di dada setiap elemen bangsa.
Sejarah telah mencatat bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan agar semua elemen, khususnya para santri, dapat meneladani semangat jihad cinta Tanah Air, rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Jokowi berharap, para santri di dalam dan di luar pesantren menanamkan jiwa religius dan kebangsaan.
"Saya harap para santri terus berjuang untuk tumpah darah Indonesia, dan selalu ingat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi bangsa dan negara dalam menghadapi hambatan," kata Jokowi.
Sementara itu, Jokowi dalam sambutannya pada peringatan satu abad NU menyampaikan terima kasih atas peran NU untuk bangsa dan negara.
"Atas nama rakyat Indonesia, saya mengucapkan tahniah dan syukur, mengucapkan tasyakur terima kasih, dan bersyukur atas peran NU untuk bangsa dan negara," ujar Jokowi dikutip dari siaran langsung YouTube NU TV.
Baca juga: Jokowi: Selama Satu Abad NU Memberikan Warna yang Luar Biasa untuk Indonesia
"Selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk ibu pertiwi Indonesia. Keislaman dan ke-Indonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman," kata Jokowi.