Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Makna Rabu Pon Jokowi, Hari Keputusan-keputusan Besar di Pemerintahan

Kompas.com - 01/02/2023, 12:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Rabu, khususnya Rabu Pon, tampaknya begitu istimewa buat Presiden Joko Widodo. Bagaimana tidak, berbagai agenda besar terkait pemerintahan kerap diputuskan Jokowi pada hari tersebut.

Pelantikan pejabat negara, pengumuman menteri kabinet, hingga perombakan jajaran menteri atau reshuffle berulang kali dilakukan Jokowi pada hari Rabu Pon.

Berulang kali isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju mencuat menjelang Rabu Pon, tak terkecuali pada hari ini, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Kembali Ditanya soal Kepastian Reshuffle Rabu Ini, Jokowi: Yang Jelas Hari Ini Rabu Pon

Sejak beberapa hari terakhir, ramai spekulasi yang menyebutkan bahwa presiden akan mencopot sejumlah menteri dari Partai Nasdem imbas manuver parpol besutan Surya Paloh tersebut terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Ditambah, hari ini merupakan Rabu Pon.

Terlepas dari ada tidaknya reshuffle, mengapa keputusan-keputusan penting kerap diambil Jokowi pada Rabu Pon?

Politik Jawa

Menurut dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, perihal "Rabu Pon" ini tak lepas dari langgam politik Jawa yang sejak awal melekat di diri Jokowi.

Sebagai seorang presiden, kata Kunto, Jokowi menempatkan dirinya sebagai raja dari Jawa.

Mengutip pernyataan Soemarsaid Moertono dalam buku Negara dan Kekuasaan di Jawa Abad XVI-XIX, legitimasi raja-raja Jawa bersumber dari aspek magis religius.

Baca juga: Rabu Pon 1 Februari, Akankah Jokowi Umumkan Reshuffle Kabinet Hari Ini?

Hal inilah yang menurut Kunto diterapkan Jokowi dalam berpolitik. Rabu Pon mungkin dipilih karena aspek magis religius yang mengukuhkan kekuasaan presiden.

"Rabu Pon-nya Pak Jokowi ini sebagai bentuk hal mistis yang tidak tersentuh masyarakat," kata Kunto kepada Kompas.com, Rabu (1/2/2023).

Lewat keputusan-keputusan pentingnya pada hari Rabu, Jokowi dinilai sedang berupaya merawat kekuasaan secara kultural.

"Bahwa di sini kalau rakyat patuh dengan raja yang punya kesaktian, kewibawaan magis religius yang tinggi, maka rakyatnya akan sejahtera dan akan hidup tenteram, di sini ada legitimasi terhadap sang raja," ujar Kunto.

Lantaran berhubungan dengan aspek magis religius, lanjut Kunto, tak perlu ada rasionalisasi mengapa Jokowi memilih Rabu Pon atau Rabu weton lainnya.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Digoyang Isu Reshuffle: Tak Diajak Rapat dan Dituding Salah Beri Data ke Jokowi

Sepanjang Jokowi percaya bahwa Rabu Pon adalah hari baik, maka intuisi tersebut sudah cukup sebagai sebuah landasan legitimasi.

Oleh karenanya, menurut Kunto, perkara ini tak perlu dikaitkan dengan weton lahir Jokowi yang juga Rabu Pon, atau pandangan bahwa Rabu Pon dianggap sebagai hari baik dalam penanggalan Jawa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com