Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2023, 06:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perombakan kabinet Indonesia Maju semakin menguat jelang 1 Februari 2023 yang jatuh pada hari Rabu Pon.

Publik menantikan apakah Presiden Joko Widodo akan kembali mengumumkan adanya reshuffle pada Rabu ini.

Sebab, sebagaimana sebelumnya, hari Rabu Pon sering digunakan Jokowi untuk mengumumkan keputusan merombak kabinet.

Presiden Jokowi pun memberikan keterangannya soal kemungkinan reshuffle.

Presiden menyatakan, publik sebaiknya menunggu apa yang terjadi Rabu hari ini.

"Ya ditunggu saja besok. Ditunggu saja besok," ujar Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-8 PSI di Jakarta Theater, Selasa (31/1/2023) malam.

Baca juga: Proyeksi Reshuffle Kabinet dan Relasi Pelik Jokowi - Surya Paloh

Mendengar jawaban dari Presiden, wartawan meminta penegasan apakah benar-benar akan ada perombakan kabinet pada Rabu.

Namun, Kepala Negara mengulangi jawaban yang sama. Begitu juga saat wartawan menanyakan soal benarkah dirinya masih butuh waktu sebelum memutuskan reshuffle.

"Ditunggu saja besok (hari ini). Ditunggu saja besok (hari ini)," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menjelaskan kegiatan yang akan dilakukannya pada hari ini.

Baca juga: Jawab soal Kabar Reshuffle Rabu Pon, Jokowi: Ditunggu Saja Besok

Salah satunya berkunjung ke Bali.

"Oh ya besok, besok sore saya ke Bali. Pagi siang masih di Jakarta dan besok itu Rabu Pon. Kamisnya Kamis Wage kalau enggak salah," kata Jokowi sambil berkelakar.

"Ya ada agenda besok. Pagi, siang. Ya ditunggu saja besok. Ditunggu saja besok," tambahnya.

 

Pertimbangan politis

Pada Selasa malam, Jokowi pun menjelaskan sejumlah pertimbangan yang dipikirkannya sebelum melakukan perombakan kabinet.

Menurut Jokowi, kriteria utama sebelum melakukan reshuffle menteri adalah kinerjanya.

Namun, dia tak menampik jika juga ada pertimbangan sisi politis.

"Yang utama memang performa, kinerja. Bahwa ada sisi politiknya, pasti juga ada. Tapi itu bukan yang utama," ujar Jokowi.

Baca juga: Isu Reshuffle Kian Santer, Dua Menteri Nasdem Tak Hadiri Rapat bersama Jokowi di Istana

"Ya kalau secara khusus pasti ada yang performanya, kinerjanya perlu dievaluasi. Biasa kok. ada koreksi dari setiap perjalanan kan biasa," tegasnya.

Meski demikian, Presiden menyebutkan bahwa kinerja Kabinet Indonesia Maju saat ini baik.

"Baik-baik saja. secara umum," ungkapnya.

Rabu keramat

Sebelum Presiden Jokowi memberikan pernyataan, Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto meminta publik menanti perkembangan situasi politik pada Rabu ini.

Hal itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai sejumlah isu politik usai mengikuti rapat terbatas yang membahas holding PLN bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

"Politik tunggu hari Rabu. Setiap hari Rabu ditungguin," katanya.

Namun, saat ditanya akan ada agenda apa di Istana pada Rabu Pon, 1 Februari 2023 atau besok, Airlangga menyatakan belum tahu.

Baca juga: Jejak Jokowi dalam Reshuffle Kabinet di Rabu Pon dan Rabu Pahing

"Belum tahu. Tungguin setiap hari Rabu," tambahnya sambil memasuki mobil dinas dan kemudian melambaikan tangan berpamitan kepada wartawan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com