JAKARTA, KOMPAS.com - Kursi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agaknya tengah digoyang seiring dengan berhembusnya isu reshuffle atau perombakan kabinet dalam beberapa waktu terakhir.
Pada detik-detik terakhir menjelang hari Rabu Pon, hari di mana Presiden Joko Widodo kerap membuat keputusan penting, politikus Partai Nasdem itu tidak diundang rapat membahas pangan di Istana Kepresidenan, Selasa (1/2/2023) kemarin.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pejabat yang hadir di rapat terbatas itu antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dan Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo.
“Ya yang diundang saya cuma bertiga urusan beras ya, ini kan soal panyaluran, soal operasi pasar,” ujar Budi selepas rapat.
Baca juga: Rabu Pon 1 Februari, Akankah Jokowi Umumkan Reshuffle Kabinet Hari ini ?
Ia menjelaskan, kehadirannya sebagai pihak yang bertanggung jawab melakukan operasi pasar.
Kemudian, Zulkifli Hasan bertanggung jawab menjaga kestabilan harga beras. Adapun Arief Prasetyo diundang selaku analis kebijakan pangan.
Saat ditanya alasan Menteri Syahrul tak diundang, Budi menyatakan tidak tahu.
Purnawirawan Polri ini pun pun enggan berkomentar saat ditanya ketidakhadiran Syahrul ada kaitannya dengan reshuffle kabinet yang diisukan bakal terjadi pada Rabu ini.
“Saya enggak tahu, saya enggak tahu. Enggak, enggak, enggak ada hubungannya dengan itu (reshuffle kabinet),” tutur Budi.
Baca juga: Jokowi Jelaskan Alasan 2 Menteri Nasdem Absen di Ratas Jelang Rabu Pon
Jokowi pun mengamini penjelasan Budi mengenai alasannya tidak mengundang Syahrul dalam rapat tersebut.
"Oh yang (rapat) langsung operasional lapangan memang. Operasional lapangan mengenai operasi pasar. Operasi pasar urusannya Badan Urusan Logistik (Bulog)," ujar Jokowi selepas menghadiri peringatan HUT PSI, Selasa malam.
"Urusannya dengan Bulog, dengan Badan Pangan Nasional. Dengan Menteri Perdagangan karena perdagangan," kata dia.
Syahrul Yasin Limpo kerap menjadi sasaran kritik oleh elite-elite PDI Perjuangan, partai pemilik suara terbanyak di barisan koalisi pendukung pemerintah.
Ketua DPP PDI-P sekaligus anggota Komisi IV Djarot Saiful Hidayat misalnya pernah blak-blakan bahwa kinerja Syahrul dan koleganya asal Nasdem, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, harus dievaluasi.
"Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan KLHK itu perlu dievaluasi, terkait misalnya kita sudah berusaha menjadi negara swasembada pangan, menjadi negara dengan kedaulatan pangan, tapi ternyata produksi masih tidak mencukupi," kata Djarot, 3 Januari 2023 lalu.
Baca juga: Proyeksi Reshuffle Kabinet dan Relasi Pelik Jokowi - Surya Paloh
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.