Sementara, PKS ingin supaya mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan atau Aher yang mendampingi Anies.
Di sisi lain, Nasdem ingin supaya sosok cawapres bukan kader ketiga partai. Hal ini demi mengutamakan prinsip keadilan.
Baca juga: Anies Disebut Sudah Lunasi Utang ke Prabowo pada Pilgub DKI 2017
Namun, belakangan, Demokrat mengaku menyerahkan ihwal cawapres sepenuhnya ke Anies. Meski, diakui oleh AHY, kader partainya punya aspirasi sendiri soal sosok calon RI-2.
"Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Sejalan dengan Demokrat, PKS juga mengaku legawa jika bukan kader mereka yang ditunjuk sebagai calon pendamping Anies. Sohibul Iman mengatakan, partainya akan tetap berada di barisan Koalisi Perubahan siapa pun cawapres yang dipilih.
"Selama cawapres yang dipilih itu mendongkrak kemenangan, siapapun dia, tidak harus kader PKS. (Maka) PKS tetap akan dalam koalisi ini,” kata Sohibul.
Melihat dinamika politik terkini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, dukungan PKS dan Demokrat untuk Anies merupakan langkah maju bagi rencana Koalisi Perubahan.
Setelah ini, Anies didorong untuk bergegas menujuk cawapres pendampingnya agar Koalisi Perubahan bisa segera diresmikan.
"Koalisi Perubahan ini sebaiknya juga segera menentukan siapa pasangan cawapres yang sedianya siap ditunjuk untuk mendampingi Anies pada Pilpres 2024," kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Nasdem Merasa Tak Punya Kewajiban Jelaskan Pencapresan Anies ke Jokowi
Menurut Umam, deklarasi capres-cawapres lebih awal akan memberikan peluang bagi koalisi partai politik untuk menciptakan efek bola salju atau snowball effect.
Bagi Koalisi Perubahan, masa sosialisasi pencapresan Anies akan menjadi lebih panjang sehingga berpotensi meningkatkan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal ini penting mengingat tingkat elektoral Anies masih jauh tertinggal di belakang Ganjar Pranowo dan bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu, kata Umam, deklarasi capres-cawapres lebih awal juga membuka peluang Koalisi Perubahan untuk mengonsolidasikan basis pemilih loyal, sekaligus meraup undecided voters dan swing voters.
Baca juga: Pengamat: Beda dari PKS, buat Demokrat, AHY Cawapres Harga Mati untuk Anies
"Deklarasi awal pencapresan Anies juga akan memberikan kesempatan kepada Koalisi Perubahan untuk lebih efektif melakukan klarifikasi dan memitigasi serangan-serangan yang barangkali siap dihantamkan oleh lawan politik kepada individu Anies dan gerbong koalisinya," ujarnya.
Umam menilai, sosok cawapres Koalisi Perubahan harus sesuai dengan kriteria yang pernah diajukan Anies. Sebab, Nasdem telah memberi keleluasaan buat bakal capresnya menunjuk calon pendamping.