Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/01/2023, 11:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pembakaran Al Quran oleh seorang politikus Swedia, Rasmus Paludan, dan politikus Belanda, Edwin Wagensvel, turut menuai beragam reaksi dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Mereka menyayangkan tindakan yang dilakukan sang politikus.

Menurut pemberitaan sebelumnya, Rasmus membakar Al Quran saat berunjuk rasa di luar Kedutaan Turkiye di Stockholm pada pada Sabtu (21/1/2023).

Satu hari berselang, Edwin yang merupakan politikus sayap kanan Belanda juga merobek halaman Al Quran di Den Haag.

Baca juga: Pemerintah Akan Panggil Dubes Swedia-Belanda Buntut Pembakaran dan Perobekan Al Quran

Kejadian tersebut menuai kecaman dari sejumlah negara Arab dan negara-negara Islam.

Berikut ini rangkuman tanggapan dari pemerintah dan PBNU terkait peristiwa itu.

1. Pemerintah bakal panggil Dubes Swedia-Belanda

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, pemerintah telah melayangkan nota protes atas terjadinya pembakaran Al Quran di Swedia dan perobekan halaman Al Quran di Belanda.

Ma'ruf mengatakan, pemerintah juga akan memanggil duta besar kedua negara demi meredam potensi konflik yang dapat terjadi akibat peristiwa tersebut.

"Indonesia selalu mengambil sikap untuk meredam yang namanya terjadi potensi konflik. Ini pemerintah sudah membuat nota politik tentang peristiwa ini dan akan memanggil duta besarnya," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Ma'ruf mengatakan, kejadian tersebut dapat memicu konflik yang bisa melebar dan terjadi di berbagai negara lainnya karena membawa sikap permusuhan.

Baca juga: Rasmus Paludan Kembali Bakar Al-Qur’an, Kali Ini di Denmark

Ia mengingatkan, dalam hubungan antarumat beragama, ucapan saja harus dijaga, apalagi tindakan yang bisa menimbulkan konflik seperti yang terjadi di Swedia dan Belanda itu.

"Jadi saya kira tidak betul kalau itu merupakan kebebasan berekspresi kemudian orang boleh seenaknya tanpa mempedulikan hak orang lain," kata Ma'ruf.

Ia pun berharap, kejadian tersebut tidak terjadi di Indonesia karena menurutnya Indonesia merupakan salah satu bangsa paling toleran di dunia.

Ma'ruf juga mengingatkan bahwa ada aturan terkait penodaan agama yang berlaku di Indonesia.

Aturan itu ditujukan untuk mencegah terjadinya konflik akibat perbuatan-perbuatan serupa.

Baca juga: Aksi Bakar Salinan Al Quran di Swedia oleh Rasmus Paludan Dikecam Negara-negara Islam dan Merembet ke Urusan NATO

"Kita sebagai bangsa sudah punya landasannya, sudah punya semangat, sudah punya karakter yang kita bina selama ini sebagai bangsa toleran, jangan sampai ada unsur-unsur intoleran masuk ke sini," kata dia.

2. Bukan kebebasan berekspresi

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa aksi pembakaran Al Quran di Swedia dan perobekan Al Quran di Belanda bukanlah bentuk kebebasan berekspresi.

"Saya kira tidak betul kalau itu merupakan kebebasan berekspresi kemudian orang boleh seenaknya tanpa mempedulikan hak orang lain," kata Ma'ruf Amin dalam keterangan pers di Kampus Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Ma'ruf Amin mengingatkan, dalam hubungan antarumat beragama, ucapan saja harus dijaga.

Baca juga: Wapres: Pembakaran-Perobekan Al Quran Bukan Kebebasan Berekspresi

Apalagi, tindakan yang bisa menimbulkan konflik seperti yang terjadi di Swedia dan Belanda itu.

"Kalau kita tidak bisa menjaganya, itu bisa potensi konflik, itu bisa melebar atau terjadi di berbagai negara lain. Oleh karena itu, ini yang tidak disadari potensi ini bisa membawa sikap permusuhan," ujarnya.

3. Dinilai tindakan sia-sia

Ketua Umum PBNU KH Yahya Kholil StaqufKOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Ketua Umum PBNU KH Yahya Kholil Staquf

Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menyayangkan sikap ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang kembali melakukan aksi pembakaran Al Quran.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meminta kaum muslim tidak terprovokasi sebab tindakan Rasmus Paludan dianggap sebagai tindakan sia-sia.

"Apa pun alasannya, hal itu ditakdirkan untuk gagal. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” kata Gus Yahya dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023) malam.

Yahya menilai Paludan hanya "orang putus asa yang hilang akal" karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri.

Baca juga: Turkiye Tunda Pembicaraan Aksesi NATO dengan Swedia dan Finlandia

Menurut juru bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini, meski kitab suci umat Islam dibakar, Al Quran tidak sedikit pun menjadi hina karena perbuatannya.

Ia menambahkan, apabila Paludan bermaksud menjauhkan orang dari Al Quran, pembakaran itu justru mendorong rasa penasaran mereka yang belum tahu isi Al Quran.

Jika maksud pembakarannya untuk melampiaskan kemarahan kepada Turki, kata Gus Yahya, Al Quran tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki.

Baca juga: PBNU Kecam Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan, Sebut Tindakan Sia-sia

“Kalau dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam, perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa di luar kelompoknya untuk melawannya,” ujar Yahya.

(Penulis : Ardito Ramadhan, Vitorio Mantalean | Editor : Bagus Santosa, Novianti Setuningsih, Diamanty Meiliana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

MUI Tetap Apresiasi PSSI Meski Gagal Lobi FIFA Agar Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

MUI Tetap Apresiasi PSSI Meski Gagal Lobi FIFA Agar Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Nasional
PKB: Pecinta Bola Akan 'Tandain' Tokoh-Parpol yang Bikin Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

PKB: Pecinta Bola Akan "Tandain" Tokoh-Parpol yang Bikin Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U-20

Nasional
Nasdem Bilang PDI-P Ngawur Sebut Izin 'Ibu' Dulu Sebelum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasdem Bilang PDI-P Ngawur Sebut Izin "Ibu" Dulu Sebelum Sahkan RUU Perampasan Aset

Nasional
Wacana Deklarasi Kaesang Calon Wali Kota Depok, Sekjen PDI-P: Setelah Pemilu, Baru Bicara Pilkada

Wacana Deklarasi Kaesang Calon Wali Kota Depok, Sekjen PDI-P: Setelah Pemilu, Baru Bicara Pilkada

Nasional
Gibran Beda Sikap Soal Timnas Israel, Sekjen PDI-P: Sudah Enggak Ada Persoalan

Gibran Beda Sikap Soal Timnas Israel, Sekjen PDI-P: Sudah Enggak Ada Persoalan

Nasional
 Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Jokowi Sambut Baik Kerja Sama Vale Indonesia dengan Ford dan Huayou

Nasional
Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Jokowi Tegaskan Perusahaan Tambang Harus Lakukan Rehabilitasi dan Reklamasi

Nasional
Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Kilah Hasto Usai Ganjar dan Koster Tolak Timnas Israel: Rakyat Ingin Pemimpin yang Kokoh

Nasional
Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Indonesia Kekurangan Kapal Survei, TNI AL Hanya Punya 7, Idealnya 30

Nasional
KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

KPK Duga Bagian Keuangan di Kementerian ESDM Sekongkol Korupsi Tukin

Nasional
PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

PDI-P Tak Khawatir Elektabilitas Turun Usai Tolak Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20

Nasional
Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Lanjutkan Misi Kemanusiaan, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Paket Makanan untuk Korban Gempa Suriah

Nasional
Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Nasional
Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Hasto: Tanpa Penolakan terhadap Israel, Tidak Akan Pernah Lahir Kompleks GBK

Nasional
Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Transformasi SDM Jadi Fokus RUU Kesehatan, Berangkat dari Distribusi Tenaga Kesehatan yang Kurang Merata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke