Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ulama, Kiai hingga Bu Nyai Diminta Turun Gunung Demi Kampanye Cak Imin

Kompas.com - 15/01/2023, 08:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para ulama, kiai hingga bu nyai, diminta turun gunung untuk mendukung kemenangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Keputusan itu diambil berdasarkan hasil ijtima ulama nusantara yang diinisiasi Dewan Syuro PKB, Sabtu (14/1/2023). Salah satu hasil ijtima itu adalah mendorong Cak Imin, sapaan karib Muhaimin, maju sebagai capres atau cawapres di kontestasi nasional nanti. 

Sekalipun pada saat yang sama, para ulama memberikan sejumlah kriteria calon pemimpin yang perlu diperhatikan PKB dalam mengusung capres dan cawapres, antara lain kecerdasan, amanah, dan kemampuan komunikasi.

Baca juga: Khawatir Politik Uang pada Pemilu 2024, Cak Imin Minta Ulama Nusantara Berfatwa

"Tapi yang jelas ijtima ulama ini mengamanatkan kepada Gus Muhaimin untuk menentukan siapa, dan kami tetap mendukung Gus Muhaimin tetap Capres atau Cawapres di kepemimpinan nasional di 2024," ucap Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat.

Soal pengerahan ulama, ia mengklaim, mereka akan diikutsertakan dalam kampanye dari pintu ke pintu untuk mengenalkan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung PKB.

Diketahui, saat ini PKB telah berkongsi dengan Partai Gerindra untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Namun, kongsi keduanya belum menentukan siapa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung.

Baik PKB dan Gerindra sejauh ini masih sama-sama ingin mengusung ketua umum masing-masing sebagai capres dalam kontestasi nasional.

"Waktunya lumayan masih panjang. Para kiai, para Bu Nyai ini akan turun door to door, dari satu pintu ke pintu lain, dari satu kampung ke kampung lain, karena kebetulan kami punya para da'i-da'i yang di daerahnya memiliki jangkauan jamaah yang kuat," sebut Maman.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menambahkan, para ulama dan kiai itu nantinya akan dikerahkan untuk menjadi juru kampanye di Pilpres 2024. 

Baca juga: Cak Imin: Jika Proporsional Tertutup Diusulkan 4 Tahun Sebelum Pemilu, PKB Mungkin Setuju

"Para ulama berkomitmen jadi juru kampanye nasional baik untuk Gus Muhaimin dan akan masuk pada kantong nasionalis juga," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Jazilul mengungkapkan, para ulama akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai.

Komunikasi ini tidak hanya menyasar masyarakat NU, namun menyasar publik dan masuk ke ruang-ruang masyarakat secara umum.

Bahkan, PKB tengah merumuskan cara komunikasi dan berkampanye yang tepat agar sesuai dengan generasi milenial.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Muspimwil PKB Sumut di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Minggu (18/12/2022)KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Muspimwil PKB Sumut di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Minggu (18/12/2022)

"Artinya tidak hanya melulu berkampanye di NU, tapi masuk ke ruang masyarakat secara umum. Kalau bisa masyarakat milenial ini dirumuskan kayak apa berkampanye di lingkungan masyarakat milenial," tutur Jazilul.

Klaim didukung Wapres Ma'ruf Amin

Dalam kesempatan yang sama, Jazilul mengklaim bila Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan dukungan kepada Cak Imin untuk maju sebagai capres maupun cawapres.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com