Awalnya, penasihat hukum Putri, Sarmauli Simangunsong, bertanya pada saat pemeriksaan Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) Putri bersedia diperiksa, tetapi menolak saat LPSK melakukan pemeriksaan.
Putri kemudian bercerita, "Waktu itu, dari LPSK datang ke rumah saya yang di Saguling (Jakarta Selatan), terus saya diperiksa oleh kalau tidak salah satu psikiater, satunya lagi psikolog."
Ia lantas mengatakan, sempat berkomunikasi dengan psikiater yang didatangi LPSK. Namun, saat berkomunikasi dengan psikolog, ia memilih diam.
"Kenapa Saudara diam? Apa yang ditanyakan psikolog tersebut?" tanya Sarmauli.
"Karena di awal dia langsung menyampaikan, karena saat itu psikolognya menyampaikan langsung dengan pertanyaan 'Apakah punya hubungan spesial dengan Yosua', dan saya tidak mau jawab," kata Putri.
Baca juga: Putri Candrawathi Tak Menyesali Perbuatannya: Saya Harus Lebih Hati-hati Ke Depannya
Putri Candrawathi kemudian kembali menangis di persidangan karena menilai sebuah lembaga perlindungan korban tidak mengerti perasaan korban kekerasan seksual.
"Karena saya ini adalah korban kekerasan seksual, kenapa saya selalu diasumsikan negatif oleh orang-orang," ujar Putri Candrawathi.
"Saya hanya sedih, kenapa orang-orang tidak bisa memahami bila ada di pihak saya sebagai saya. Saya sangat malu, dan apakah orang-orang memikirkan perasaan anak-anak saya dengan pertanyaan atau pemberitaan bahwa ibunya selingkuh dengan orang lain," sambung dia.
Kemudian, Putri Candrawathi mengakui tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dari psikolog yang dikirim oleh LPSK tersebut.
Baca juga: Putri Candrawathi Ungkap Alasan Tak Mau Diperiksa LPSK Terkait Pelecehan di Magelang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.