Dia menyatakan bahwa partai itu didirikan di masa yang sulit sebagai sarana untuk melakukan pengorganisasian rakyat.
Di masa ketika PNI berfusi dengan sejumlah partai lain dan menggunakan nama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pengorganisasian itu kembali terjadi.
PNI melakukan pengorganisasian untuk kemerdekaan dan terbentuknya Indonesia. Sementara PDI, terutama di bawah kepemimpinan Megawati, melakukan pengorganisasian untuk mengeluarkan Indonesia dari cengkraman rezim militer Orde Baru.
Megawati hendak menyatakan bahwa PNI, PDI, dan kemudian PDIP memiliki latar belakang sebagai sebuah gerakan sosial.
Megawati mengingatkan agar semua kader PDIP tidak melupakan tujuan dan masa-masa sulit perjuangan partai tersebut.
Secara organisasi ada misi besar yang mereka emban dan itu seharusnya terus dijaga. Dalam pidato ini, berkali-kali Megawati menginstruksikan agar kader-kader PDIP turun ke bawah.
Kira-kira, Megawati ingin menegaskan bahwa kerja utama partai adalah bergerak ke bawah. Kekuasaan bukan tujuan utama, melainkan hanya konsekuensi dari kerja kader-kader partai di akar rumput.
Itu sebabnya, dalam momen ini, dia tidak mengumumkan nama calon presiden untuk Pilpres 2024. Dia ingin partainya bekerja maksimal.
Dan dari situ kepercayaan publik akan datang. Kemudian salah satu dari kader terbaik mereka akan dipilih sebagai pemimpin nasional.
Secara keseluruhan, pidato Megawati tersebut memberi penegasan tentang posisi ideologis PDIP. Dengan mengedepankan isu kesetaraan yang dilanjutkan dengan pemulihan hak korban 1965, PDIP menunjukkan wajahnya yang lebih jelas tentang komitmen pada nilai-nilai kebebasan sipil.
Tidak banyak partai yang bisa menyatakan ini secara eksplisit di tengah meruaknya konservatifisme. Isu tentang kesetaraan gender dan peristiwa 1965, oleh sebagian pegiat politik, bahkan kadang dijadikan alat untuk menyerang lawan.
Di sini, Megawati nampak keluar dari kecenderungan elite yang tunduk didikte konservatifisme agama.
Dua poin penting itu kemudian diperkuat dengan peringatan kembali semangat yang melatarbelakangi munculnya partai tersebut.
Partai ini sejak awal dimaksudkan sebagai sarana pengorganisasian rakyat untuk merdeka dan keluar dari tirani. Partai ini harus terus-menerus menjadi penyambung lidah rakyat Indonesia sebagaimana cita-cita Bung Karno.
Selamat ulang tahun untuk PDIP yang ke-50.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.