Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 73 Rumah Rusak di Maluku Barat Daya Usai Gempa Magnitudo 7,5

Kompas.com - 11/01/2023, 15:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, lebih dari 70 rumah warga di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, mengalami kerusakan.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD, total rumah rusak di wilayahnya mencapai 73 unit.

Baca juga: BNPB: 92 Rumah Warga Tanimbar Maluku Rusak Usai Gempa M 7,5

Dari jumlah tersebut, rumah rusak berat sebanyak 29 unit, sedangkan rusak ringan 44. Tak hanya rumah warga, dua sekolah dan satu gereja mengalami rusak ringan.

"Data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Selasa (10/1/2022), pukul 19.34 WIB, 73 rumah warga di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, rusak," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Rabu (11/1/2023).

Sejauh ini, sebanyak 5 warga Maluku Barat Daya mengalami luka-luka. Hingga laporan ini diterima Pusdalops BNPB, belum ada laporan warga yang melakukan pengungsian.

Sementara itu, kerusakan rumah warga di Kabupaten Tanimbar masih tercatat sejumlah 92 unit.

Baca juga: Pengungsi Gempa M 7,5 di Maluku Barat Daya Butuh Sembako, Selimut dan Tenda

Delapan rumah di antaranya mengalami kerusakan berat. Sementara itu, rumah rusak ringan mencapai 80 unit, dan rumah rusak sedang sebanyak 4 unit.

Memang, gempa di Maluku memiliki dampak bagi beberapa kabupaten.

"Wilayah terdampak di Kabupaten Maluku Barat Daya, antara lain tersebar di Kecamatan Dawelor Dawera, Leti, dan Damer," ucap Abdul.

Lebih lanjut pria yang karib disapa Aam ini menyebut, BPBD Provinsi Maluku telah mengerahkan personel dan bantuan logistik pascagempa, antara lain petugas pusdalops, tenaga medis serta bantuan obat-obatan. Dukungan ini untuk penanganan darurat di Kabupaten Tanimbar dan MBD.

Kepala BNPB ke Maluku besok

Sementara itu, intensitas gempa yang besar juga mengakibatkan jalur penghubung Oinlasi - Niki Niki di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, putus total. Hal tersebut dilaporkan BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Menyikapi situasi darurat pascagempa, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto akan bertolak menuju Maluku pada Kamis dini hari (12/1/2023).

Baca juga: Gempa M 7,5 di Tanimbar, PLN Pastikan Pemulihan Kelistrikan Dipercepat

"Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung dampak gempa dan memastikan penanganan darurat berjalan dengan efektif," jelas Aam.

Sebagai informasi, gempa bumi M7,5 ini terjadi pada Selasa dini hari (10/1/2023), pukul 02.47 waktu setempat atau WIT.

Fenomena aktivitas geologi ini berpusat pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 130 km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com