Megawati menyatakan, sesuai hasil kongres PDI-P pada 2019 lalu, ia memiliki hak prerogatif untuk menentukan capres.
"Sekarang nungguin, enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati.
Sinyal untuk Puan?
Di sisi lain, pidato Mega juga dapat dianggap sebagai sebuah sinyal dukungan untuk Puan.
Puan, ketua DPR sekaligus ketua DPP PDI-P, adalah salah satu kader PDI-P yang dinilai berpotensi menjadi capres pada 2024 mendatang.
Dalam pidatonya, Megawati juga memberi kode bahwa PDI-P akan mengusung kadernya sendiri sebagai capres.
Baca juga: Megawati Sebut Capres PDI-P adalah Kader, Ganjar: Sabar....
Ia menyinggung partai-partai politik lain yang mendompleng dukungan capres kepada kader PDI-P.
"Aku sampai lihatin, aku bilang orang berpolitik kok kayak begitu. Emang enggak punya kader sendiri?" kata Megawati.
Ia mengatakan, aturan pencalonan presiden adalah capres dan cawapres diusung oleh partai atau gabungan partai politik.
"Sorry, aduh gawat dah. Kalau kayak gini konotasinya partai kayak enggak punya kader. Coba bayangin, padahal jelas pemilu ada calon itu ada," ujar Presiden Kelima RI itu.
"Jadi pertanyaan saya. Mau bikin partai untuk opo? Jangan lupa itu organisasi partai politik. Internal harus mempersiapkan. Saya enggak tahu lain partai bagaimana persiapkannya, kalau di kita jadi kader susah," kata dia.
Megawati juga sempat berbicara soal pemimpin perempuan dalam pidatonya. Hal ini ia sampaikan merujuk kepada dirinya sendiri.
Megawati mengaku heran ada pihak yang pernah bertanya soal kriteria pemimpin masa depan yang dia harapkan. Sebab, menurut Megawati, kriteria itu bisa dilihat dari dirinya.
"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa. Aih, aku bilang, kok lu enggak ngelihatin gue ya. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat," kata Megawati.
Baca juga: Membaca Kode Megawati soal Jangan Remehkan Calon Perempuan dari PDI-P...
Megawati lantas pamer dan menyebutkan bahwa dia telah menyandang dua gelar profesor dan sembilan gelar doktor honoris causa.