Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Terkatrol berkat Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi...

Kompas.com - 05/01/2023, 09:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua nama yang digadang bakal menjadi calon presiden (capres) 2024, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kerap merajai hasil sejumlah survei nasional.

Setidaknya, kedua nama itu pernah merasakan berada di posisi puncak elektabilitas dibandingkan tokoh lainnya.

Dalam Indikator Politik Indonesia, Ganjar Pranowo dan Prabowo diketahui mengalami tren kenaikan elektabilitas.

Survei ini dilakukan pada 1-6 Desember 2022 dengan mengambil sampel 1.220 responden.

Indikator mengeklaim, kenaikan tersebut karena faktor approval presiden.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar 35,8 Persen, Anies 28,3 Pesen, Prabowo 26,7 Persen

Lantas apa approval presiden yang dimaksud?

Tingkat kepuasan kinerja Jokowi

Approval presiden rupanya terkait dengan tren kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam survei Indikator terkini menunjukkan, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi meningkat dari periode November hanya 66,2 menjadi 71,3 persen pada Desember 2022.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi kemudian menilai ada korelasi antara tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi dengan elektoral Ganjar dan Prabowo.

"Jadi, kita bisa simpulkan dari sini, ketika aproval presiden naik di bulan Desember, yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo, yang turun elektabilitasnya Anies," ujarnya dalam rilis survei yang ditayangkan di akun Youtube Indikator Politik, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Approval Rating Jokowi Naik, Hasto: Pengaruhi Elektoral Ganjar-Prabowo yang Naik, Anies Turun

Elektabilitas Ganjar-Prabowo

Lalu, berapa elektabilitas Ganjar-Prabowo yang disebut meningkat?

Dalam survei terbaru yang dilakukan Indikator, Ganjar menembus angka 35,8 persen. Kader PDI-P itu memuncaki elektabilitas di simulasi 3 nama bakal capres, selain Anies Baswedan dan Prabowo.

Sementara itu, Prabowo mendapatkan elektabilitas sebesar 26,7 persen. Menteri Pertahanan itu berada di posisi tiga elektabilitas, di bawah Anies Baswedan dengan 28,3 persen.

Ganjar elektabilitasnya naik dari November 2022 sebesar 33,9 persen menjadi 35,8 persen pada Desember 2022.

Prabowo Subianto juga naik elektabilitasnya dari 23,9 persen pada November menjadi 26,7 persen pada Desember 2022.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar-Erick Unggul di Seluruh Simulasi 3 Paslon Capres-Cawapres

Pola konsisten

Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, pola korelasi ini konsisten setiap periodenya.

Sebagai contoh, ketika approval presiden naik, elektabilitas Ganjar-Prabowo juga meningkat.

Demikian juga ketika approval presiden turun, elektabilitas kedua nama tersebut mengikutinya.

Untuk Ganjar, kata Burhanuddin, sosoknya dianggap memiliki kesamaan dengan Presiden Jokowi. Apalagi, keduanya berada di naungan partai yang sama, yaitu PDI-P.

"Mungkin Ganjar dianggap sebagai little Jokowi begitu ya, tapi poinnya adalah polanya itu mengikuti approval rating dari Pak Jokowi," ujar Burhanuddin.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Naik Seiring Kenaikan Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi

Namun, kondisi berbeda sempat dialami Prabowo.

Kata Burhanuddin, ada pola pada survei Oktober 2022 ketika approval presiden naik, tetapi tidak berkorelasi dengan elektoral Prabowo.

"Bahkan, ada pola sampai Oktober 2022, ketika approval Presiden Jokowi naik, itu elektabilitas Pak Prabowo turun," kata Burhanuddin.

"Tap, pola itu mulai berubah di November dan Desember," ujarnya lagi.

Diamini Hasto

Hasil positif yang diraih Ganjar dan Prabowo diamini oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI-P Hasto Kristiyanto.

Dalam rilis survei itu, Hasto tak memungkiri bahwa approval presiden berdampak bagi partai politik pendukungnya, termasuk kader partai.

"Mengapa elektoral Mbak Puan, Pak Ganjar, Pak Prabowo mengalami tren kenaikan? Karena aproval rating dari Presiden Jokowi mengalami kenaikan," kata Hasto.

Baca juga: Survei Indikator: Tren Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Naik, Anies Turun

Lalu, ia menyoroti elektabilitas Anies Baswedan yang belakangan dikenal sebagai antitesis Jokowi.

Adapun elektabilitas Anies dalam survei ini menurun dari periode November 32,2 persen menjadi 28,3 persen pada Desember 2022.

"Pak Anies Baswedan mengalami penurunan itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai Pak Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Jokowi. Sehingga, ketika Pak Jokowi naik, Anies mengalami penurunan," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, mereka yang tidak senapas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi akan mengalami penurunan.

Baca juga: Approval Rating Jokowi Naik, Hasto: Pengaruhi Elektoral Ganjar-Prabowo yang Naik, Anies Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com