Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Enggan Dibenturkan dengan Parpol Koalisi Pemerintah

Kompas.com - 04/01/2023, 19:14 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan, Nasdem tak ingin dibenturkan dengan koalisi partai politik (parpol) pendukung  pemerintah.

Ia mengatakan bukan hanya Nasdem yang tengah menjajaki pembentukan koalisi, tapi semua parpol melakukan hal yang sama. Pembentukan koalisi dilakukan sebagai syarat untuk dapat mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

“Ada empat potensi koalisi di dalam koalisi (pemerintah) kita saat ini, ini potret real-nya. Bukan hanya dihadapkan koalisi pemerintah dan koalisi yang dibangun Nasdem, tidak,” ujar Johnny dalam rilis virtual survei Indikator Politik Indonesia Desember 2022, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Nasdem Bantah Elektabilitas Anies Turun Karena Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik

Menurutnya empat bakal koalisi itu diinisiasi oleh parpol yang menjadi bagian dari koalisi pemerintah saat ini.

Pertama, PDI-P yang bisa maju sendiri karena memenuhi ambang batas pencalonan presiden. Kedua, koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ketiga, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Terakhir, Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki Nasdem bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Menurutnya, tak ada gunanya saling membenturkan tiap bakal koalisi yang tengah dijajaki oleh parpol Parlemen saat ini.

“Karena kita mengingatkan, potensi koalisi pilpres itu untuk tahun 2024-2029, bukan saat ini,” ungkapnya.

Johnny berharap 7 parpol di internal koalisi pemerintah tetap solid mengawal kepemimpinan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Saat ini kita jaga kegotongroyongan kita, harus jaga betul stabilitas politik kita. Jadi tolong dilihat ini dengan pas ya,” tandasnya.

Baca juga: Tak Hanya Nasdem, Johnny G Plate Sebut Semua Partai Harus Siap Direshuffle

Adapun Nasdem dianggap telah berseberangan dengan Presiden Joko Widodo pasca mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Stigma itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto yang pernah menyiratkan bahwa Nasdem telah lepas dari koalisi pemerintah.

Belakangan, wacana itu kian dipertebal setelah Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta Jokowi mengevaluasi kinerja dua menteri Nasdem yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Baca juga: Gulirkan Wacana Reshuffle Menteri Nasdem, PDI-P Dinilai Tak Hormati Jokowi

Ia bahkan mendorong agar menteri dari Nasdem mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com