JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate menampik jika turunnya elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) turun karena meningkatnya tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo.
Ia mengklaim, turunnya tingkat elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta itu karena Nasdem tengah melakukan konsolidasi internal.
“Di bulan Desember (Nasdem) tidak melakukan apa-apa, karena kami melakukan review dan konsolidasi internal. Wajar dan sangat masuk akal kalau (elektabilitas Anies) turun,” ujar Johnny dalam konferensi pers virtual hasil survei Indikator Politik Indonesia Desember 2022, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Approval Rating Jokowi Naik, Hasto: Pengaruhi Elektoral Ganjar-Prabowo yang Naik, Anies Turun
Ia menyampaikan, elektabilitas Anies pernah mengalami peningkatan pada Oktober hingga November 2022.
Bahkan melampaui capaian elektoral Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Hal itu tak lepas dari upaya Nasdem melakukan pengujian pada basis pemilih Anies.
“Tapi (terjadi) peningkatan signifikan, sangat signifikan. Itu tes basis, tentu ada strateginya, enggak perlu saya kasih (tahu) di sini,” sebut dia.
Dalam pandangannya, tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi tak mempengaruhi elektabilitas Anies.
Namun, meningkatnya elektabilitas dua figur capres pesaing Anies, Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak lepas dari kerja-kerja politik yang dilakukan masing-masing.
“Mungkin di saat yang bersamaan aktivitas-aktivitas offensive politik dilakukan lebih luas oleh capres-capres lain. Sehingga trennya naik, sehingga sejalan dengan peningkatan kepuasan publik kepada kabinet, kepada Pak Joko Widodo,” imbuhnya.
Diketahui Direktur Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengungkapkan elektabilitas Ganjar dan Prabowo mengalami peningkatan seiring kenaikan tren kepuasan publik pada kinerja Jokowi.
Namun hasil yang berbeda terjadi pada elektabilitas Anies yang mengalami penurunan.
“Saya jadi ingat pernyataan Zulfan Lindan, Anies dianggap antitesis Pak Jokowi. Ada benarnya di sini, karena ketika aproval Presiden naik, (elektabilitas) anies tertekan,” ungkap Burhanudin.
Adapun berdasarkan jajak pendapat Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar berada di angka 35,8 persen.
Kemudian tingkat elektoral Anies berada di urutan kedua dengan capaian 28,3 persen.
Peringkat ketiga diduduki oleh Prabowo dengan elektabilitas 26,7 persen.
Sedangkan tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi mencapai 71,3 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.