JAKARTA, KOMPAS.com - Sub Komisi Penegakan HAM Komisioner Pengaduan Hari Kurniawan mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dicecar saat dimintai keterangan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia terkait kasus gagal ginjal akut.
Hari mengatakan, hal itu terjadi ketika BPOM diperiksa Komnas HAM pada 23 Desember 2022. Pemeriksaan itu dihadiri langsung oleh para deputi BPOM.
Dalam pemeriksaan tersebut, Komnas HAM menyayangkan BPOM melakukan kewenangan intelijen ketika korban sudah berjatuhan, bukan saat peringatan dari badan kesehatan dunia (WHO) dikeluarkan.
"Mereka (BPOM) enggak paham kalau kerja intelijen harus dikerjakan ketika ada WHO Alert," ujar Hari saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Ketika BPOM Protes Disalahkan BPKN soal Gagal Ginjal, Sebut Pemeriksaan Sewenang-wenang
Padahal, kata Hari, peringatan dari WHO terkait kasus gagal ginjal di Gambia sudah diumumkan jauh-jauh hari.
Komnas HAM, kata Hari, menyayangkan sikap BPOM yang hanya mengambil langkah penelitian terkait obat-obatan Gambia yang masuk ke Indonesia. Tanpa melakukan tindakan pengujian sampel dari obat yang sudah beredar di Indonesia.
"Jadi mereka tidak meneliti obat-obatan yang ada. Bahkan mereka dicecar habis-habisan, di (pembahasan) post market-nya, jadi BPOM tidak ada kegiatan terkait post market berkaitan dengan (pengawasan obat) itu," tutur Hari.
Dalam pemeriksaan, Komnas HAM juga menyayangkan tindakan BPOM yang tidak mengambil sampel obat-obatan yang beredar di daerah. Apalagi, BPOM disebut hanya mengambil sampel obat yang diduga mengandung etilen glikol dan dietilen glikol di Jakarta.
"Jadi pengambilan sampelnya pun tidak sampai ke daerah-daerah, pengambilan sampelnya bagaimana melihat EG dan DEG nya, padahal banyak di daerah yang harusnya dilakukan hal yang sama," kata Hari.
Baca juga: BPOM Buka Rekrutmen 458 Formasi PPPK, Berminat?
Sebagai informasi, sebanyak 199 anak meninggal dunia akibat obat sirup cair yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DG).
Data tersebut merujuk pada data Kementerian Kesehatan per 16 November 2022. Adapun jumlah korban yang menderita gagal ginjal akut sebanyak 324 anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.