Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Istana Fokus Program Pemerintah, Enggak Mikir Pemilu 2024

Kompas.com - 22/12/2022, 22:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan pernyataan Presiden Joko Widodo soal istana yang mudah dikambinghitamkan ketika ada persoalan politik di parpol atau pencalonan dalam pemilihan umum (pemilu).

Moeldoko menegaskan, istana tidak pernah ikut campur dalam persoalan politik.

"Sejauh yang saya tahu, bahwa persoalan-persoalan politik itu yang telah dikelola oleh KPU. Kita tidak pernah sama sekali ikut campur ya. Enggak ada," ujar Moeldoko dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

"Enggak ada cerita itu kita mau melakukan politik praktis. Enggak. Apalagi KSP, sama sekali (tidak). Kita fokus pada program pemerintah. Jadi enggak berpikir bagaimana politik praktis untuk 2024," tegasnya.

Baca juga: Kepada Jokowi, Demokrat: Tak Perlu Takut Disalahkan, kecuali Memang Istana Jegal Koalisi Tertentu

Menurut Moeldoko, pihak tertentu sebaiknya jangan terburu-buru berpikir negatif soal campur tangan istana.

Sebab istana hanya mengikuti soal pemilu dalam konteks teknis sebagaimana yang telah disusun oleh KPU.

"Saya pikir itu jangan buru-buru berpikir negatif seperti itu lah ya. Menurut saya enggak. Enggak ada yang melakukan itu ya. Wong kita semuanya sibuk berpikir tentang program," tutur Moeldoko.

"Belum berpikir tentang bagaimana tetek bengek tentang 2024 kecuali kita mengikuti bagaimana yang telah disusun oleh KPU," tambahnya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah keresahannya terkait Pemilu 2024.

Baca juga: Duga Bakal Disalahkan di Pilpres, Jokowi: Ingin Mencalonkan dan Tak Bisa, Tuduh Lagi Presiden

Jokowi khawatir dia dan pihak istana bakal menjadi kambing hitam bila ada koalisi partai politik yang gagal terbentuk menjelang Pemilu 2024.

"Yang saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi, gagal koalisi nanti yang dituduh nanti Istana lagi. Ini istana ini, istana, istana," kata Jokowi dalam acara peringatan ulang tahun Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/2022).

Padahal, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak tahu-menahu soal koalisi partai politik karena itu merupakan wewenang pimpinan partai politik.

Namun, menurut Jokowi, ia dan pihak istana memang paling mudah dijadikan kambing hitam atas gagal terbentuknya koalisi partai politik.

Baca juga: Yang Paling Enak Itu Memang Menuduh Presiden, Istana, Jokowi

Ia pun mengaku heran karena saat ini sudah ada pihak yang menuding Istana mengintervensi keputusan mengenai lolos atau tidaknya partai politik sebagai peserta Pemilu 2024, padahal itu merupakan wewenang KPU.

"Yang paling enak itu memang mengkambinghitamkan, menuduh presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu, paling mudah dan paling enak," kata Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga khawatir tuduhan serupa bakal dilayangkan kepadanya ketika ada tokoh-tokoh yang gagal maju sebagai calon presiden.

Ia mengingatkan, meski banyak orang yang ingin maju sebagai calon presiden, tidak semuanya bakal benar-benar menjadi kandidat yang bertarung di pemilihan presiden.

"Jadi kalau ada hal-hal seperti itu marilah kita bersama-sama berpikir dengan akal sehat. Apakah semudah itu partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah? Kan enggak, partai itu orang pintar-pintar semua, masa gampang sekali digitukan," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com