Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Makmun Rasyid
Pengurus MUI Pusat

Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Pusat

Menghadapi Terorisme Murahan

Kompas.com - 16/12/2022, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika kita tidak sadari bersama, apa yang dibincangkan para pakar terorisme tentang masa yang akan datang lebih berbahaya dan lebih merusak dengan kekuatan keyboard dibandingkan bom semata (US National Academy of Science, 1990).

Sebab, kelompok jaringan teror dipastikan akan terus mengembangkan keahliannya seiring perkembangan teknologi. Adapun targetnya, bisa siapa saja, di samping target utamanya pihak keamanan.

Daur ulang teroris

Aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung merupakan bukti konkret terjadinya “daur ulang” teroris", meminjam istilah Noor Huda Ismail.

Pelaku yang pernah ditangkap ini bebas murni dari Pasir Putih Nusakambangan tahun 2021. Kreativitas dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, berpotensi digunakan untuk aksi teror.

Maka tuntutan kepada kepolisian dan institusi terkait dalam mengawasi eks narapidana harus ditingkatkan dan tidak boleh saling lempar tugas. Menangani terorisme harus bergandengan tangan dan saling melengkapi.

Dalam pencegahan terorisme, jangan berkutat pada aspek hukum atau penindakan semata, tetapi juga memastikan lingkungan sosial-budayanya, psikologi dan lain sebagainya.

Sebab, konsep deradikalisasi tidak berhenti saat seseorang keluar dari tahanan, tetapi proses panjang yang bermuara pada perubahan pola pikir dan ideologi.

Banyak eks napiter yang ditemukan juga, melakukan “taqiyyah” (keberpura-puraan). Di sinilah proses deradikalisasi harus melibatkan semua pihak.

Program pendampingan terhadap eks napiter jangan terorientasi kepada kemandirian ekonomi semata, tetapi pendampingan yang memotret tiga aspek: wawasan kenegaraan, wawasan keagamaan, dan wawasan kewirausahaan.

Program reintegrasi dengan konsep tiga pilar di atas harus dioptimalkan agar tidak terjadinya daur ulang atau kembalinya seseorang melakukan aksi teror.

Dan negara perlu untuk menyusun tindakan preventif yang inovatif dan tepat sasaran dengan melibatkan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com