Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Heran Putri Candrawathi Mengaku Diperkosa, tetapi Masih Cari Yosua

Kompas.com - 16/12/2022, 11:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti menyangsikan pengakuan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, bahwa ia diperkosa dan dibanting oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ratna mengaku heran dengan pengakuan tersebut karena Putri masih mencari dan ingin bertemu dengan Yosua meski ia mengaku diperkosa.

"Kita tahu perkosaan itu berat ya buat perempuan, tapi kenapa dia masih cari-cari di mana Yosua, tolong ya RR (Ricky Rizal) cari Yosua panggil ke sini, dipanggil bertemu gitu ya," kata Ratna dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Hasil Poligraf Ungkap Putri Candrawathi Terindikasi Berbohong, Pakar Hukum: Mungkin Bagian Perilaku

Ratna menuturkan, sepanjang pengalamannya mendampingi korban kekerasan seksual, tidak ada korban yang bersedia bertemu dengan pelaku karena trauma yang mereka alami.

"Jangankan untuk ketemu pelakunya ya, untuk menceritakan situasinya saja tuh masih menggigil, masih patah-patah," ujar Ratna.

Oleh karena itulah, lanjut Ratna, para pendamping korban kekerasan seksual kerap kali menolak permintaan penyidik agar korban dikonfrontasi dengan pelaku kekerasan seksual.

Ratna menuturkan, konfrontasi antara korban dan pelaku kekerasan seksual justru dapat menciptakan terjadinya reviktimisasi.

"Kita selalu kan menolak konfrontasi, konfrontir antara pelaku-korban yang biasa dilakukan penyidik. Nah, ini inisiatif korbannya sendiri untuk ketemu, untuk apa? Dan itu artinya tidak lazim," kata Ratna.

Baca juga: Pakar Sebut Hasil Tes Poligraf Putri Candrawathi Mengerikan, Keterangannya Hampir Tak Ada yang Benar

Lebih lanjut, Ratna juga menilai tidak mungkin Yosua berani memerkosa Putri di rumah atasannya sendiri.

Terlebih lagi, di rumah tersebut juga ada beberapa ajudan Sambo dan diawasi oleh kamera CCTV.

"Seberapa beraninya sih seorang Yosua dengan pangkatnya melakukan seperti itu?" ujar dia.

Seperti diketahui, Putri kini berstatus sebagai terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

Baca juga: Di Balik Narasi Kekerasan Seksual Besutan Putri Candrawathi

Dalam sidang pada Senin (12/12/2022), Putri mengakui bahwa ia telah diperkosa, diancam, dan mendapatkan kekerasan fisik dari Yosua di rumahnya di Magelang pada Kamis (7/7/2022).

“Mohon maaf, Yang Mulia, mohon izin yang terjadi memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan membanting saya tiga kali ke bawah itu yang memang benar-benar terjadi,” tutur Putri.

Sementara itu, dalam dakwaan jaksa disebutkan bahwa Putri sempat mencari Yosua setelah peristiwa dugaan pelecehan seksual itu dan berbicara berdua di kamar pribadi Putri selama 15 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com