Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu 2024 Diharapkan Tak Ada Polarisasi seperti "Cebong-Kampret"

Kompas.com - 16/12/2022, 07:24 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Kata Rakyat Alwan Ola Riantoby mengingatkan agar polarisasi seperti "cebong-kampret" tidak terjadi lagi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu disampaikan Alwan dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Tahapan Pemilu dan Catatan Politik Akhir Tahun" di kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: PKS: Kita Hilangkan Politik Polarisasi Menjadi Politik Kolaboratif

"Kita belajar dari Pemilu 2019 kemarin bahwa ternyata polarisasi itu dijadikan komiditi politik untuk menggaet panggung ini, untuk merebut kekuasaan dengan mengambil hati para pemilih menggunakan metode polarisasi," ujar Alwan.

Alwan berharap agar Pemilu 2024 tidak digunakan sebagai ajang untuk menebar kebencian.

"Polarisasi atau konflik itu sesungguhnya ada pada gagasan. Kita tidak mau terpolarisasi pada urusan ujaran kebencian. Polarisasi pada urusan hoaks, isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan)," kata Alwan.

Alwan ingin agar kualitas Pemilu 2024 naik dibanding pemilu sebelumnya, tidak lagi soal urusan politik receh.

"Kita sudah rindu dengan polarisasi itu ada pada dimensi gagasan, pertengkaran itu pada pertengkaran ide, bagaimana pertengkaran, 'Nanti saya ke depan mau membuat apa dan sebagainya'," ucap Alwan.

Baca juga: Junimart Girsang Berharap Heru Budi Bisa Bersikap Netral dari Polarisasi Politik

"Sehingga, kualitas demokrasi kita tidak hanya prosedural, dan kualitas pemilu kita tidak hanya seremonial," tutur dia.

Alwan juga berharap pemilu mendatang menjadi ruang integrasi, bukan sebaliknya.

"Jangan sampai kita kemudian pecah belah karena urusan pemilu, cebong dan kampret tiba-tiba terlahir kembali. Kita berharap 2024 tidak ada itu," kata Alwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com