Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sebut Semua Koalisi Parpol Rawan Pecah, Kongsi PKB-Gerindra Kian Rapuh?

Kompas.com - 16/12/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan Muhaimin Iskandar soal seluruh koalisi partai politik rawan pecah mengisyaratakan rapuhnya kongsi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Gerindra.

Umam menduga, Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, kian kehilangan kepercayaan terhadap koalisi yang partainya bangun bersama parpol pimpinan Prabowo Subianto itu.

"Statement Cak Imin itu menunjukkan kian melemahnya kepercayaan politik atau political distrust dari PKB terhadap Gerindra. Rapuhnya basis koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) semakin tampak nyata," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Muhaimin Iskandar Sebut Semua Koalisi Rawan Pecah, Termasuk PKB-Gerindra

Menurut Umam, lewat pernyataannya Cak Imin ingin melempar kode keras sekaligus peringatan ke Gerindra, bahwa PKB bisa saja hengkang dari koalisi kapan pun mereka mau.

Sinyal ini sudah tampak sejak beberapa waktu lalu, ketika Cak Imin melontarkan pernyataan hendak membentuk komposisi baru jika Prabowo berduet dengan Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Rangkaian sinyal itu, kata Umam, menunjukkan bahwa Cak Imin masih bersikukuh menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo pada pilpres mendatang.

"Bahwa jika memang skema koalisi KIR tidak bisa lagi membuka ruang negosiasi dan menghadirkan kepastian bagi rencana pencawapresan Cak Imin untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024, maka keputusan berpisah dari KIR merupakan sesuatu yang wajar," ujar Umam.

Umam menduga, terjadi kebuntuan komunikasi yang serius antara PKB dan Gerindra. Harapan Imin untuk berpasangan dengan Prabowo sebagai capres-cawapres 2024 seolah bertepuk sebelah tangan.

Baca juga: Cak Imin Bilang Semua Koalisi Rawan Pecah, PPP: Paling Koalisi Gerindra-PKB yang Bubar

Sebabnya, hingga kini Prabowo masih terus berburu figur cawapres lain yang diyakini lebih berpotensi mendongkrak kemenangannya.

Sementara, bagi Gerindra, meraih kemenangan dan mengantarkan Prabowo ke tampuk kekuasaan tertinggi RI-1 lewat Pilpres 2024 adalah harga mati.

Oleh karenanya, perihal figur cawapres, partai berlambang garuda itu diyakini akan mengambil langkah yang berpotensi memberikan keuntungan paling besar buat mereka.

Jika langkah tersebut mengharuskan Gerindra berkoalisi dengan partai lain dan meninggalkan PKB, Umam menduga, Prabowo dan jajarannya tak akan ragu-ragu.

"Jika ada peluang mewujudkan skema koalisi besar Gerindra dan PDI-P, PKB dianggap partai kelas dua. Namun jika langkah mewujudkan skema koalisi besar mengalami hambatan, maka PKB akan menjadi pilihan terbaik Gerindra untuk maju di Pilpres 2024," kata Umam.

Dengan situasi demikian, Umam memandang, wajar saja jika Imin khawatir dan bermaksud memberikan peringatan ke Gerindra lewat sentilan-sentilannya.

"PKB merasa pihaknya diminta memberikan cek kosong kepada Gerindra. Karena itu, manuver Cak Imin itu bukan semata-mata alasan oportunisme politik, tetapi juga merupakan bagian ikhtiarnya untuk mendapatkan skema koalisi yang adil dan setara," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com