Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Siapa yang Memintanya Mundur Jadi Capres PKB, Cak Imin Jawab Begini

Kompas.com - 12/12/2022, 14:39 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sempat menyatakan ada pihak yang memintanya mundur sebagai calon presiden (capres) PKB.

Namun, pria yang karib disapa Cak Imin ini enggan membeberkan secara rinci siapa pihak yang mendorongnya untuk mundur dari perbutan kursi RI-1 tersebut.

“Rahasia,” kata Muhaimin Iskandar ditemui di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Cak Imin juga tak mau memberi tahu desakan itu muncul dari internal atau eksternal PKB.

Baca juga: PKB Klaim Tak Tahu Siapa yang Minta Cak Imin Mundur dari Capres 2024

Namun, Muhaimin mengaku enggan membicarakan persoalan itu pada mitra koalisi PKB, yaitu Partai Gerindra.

“Belum (dibicarakan dengan Gerindra), itu (persoalan) internal kita,” ujarnya.

Setelah itu, Cak Imin berlalu masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan awak media.

Diketahui, koalisi PKB-Gerindra belum memutuskan terkait pengusungan capres-cawapres untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Belum Paham Maksud Cak Imin soal Komposisi Baru, Jazilul: PKB Tetap Solid Bersama Gerindra

Belakangan, Muhaimin Iskandar justru kembali menunjukan keinginannya untuk tetap menjadi capres.

Padahal, Gerindra telah memutuskan untuk kembali mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto.

Dalam kunjungannya ke kantor DPW PKB Surabaya, Sabtu (3/12/2022), Muhaimin mengungkapkan telah mendapatkan permintaan untuk mundur sebagai capres dari PKB.

Namun, Cak Imin menegaskan tak akan mundur karena keputusan pencapresan itu merupakan mandat dari Muktamar PKB.

"Saya jawab, saya maju menjadi calon presiden bukan karena apa-apa, karena perintah, kewajiban dan tanggung jawab ini perintah muktamar," katanya kala itu.

Baca juga: Jika Gerindra Koalisi dengan PDI-P, PKB Diperkirakan Tetap Bertahan meski Cak Imin Kini Mengancam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com