Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Elektabilitas Demokrat Meningkat, Ini Kata Syarief Hasan soal Transformasi Partai

Kompas.com - 06/12/2022, 17:36 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, merespons tren peningkatan elektabilitas Partai Demokrat atas survei yang dilakukan Litbang Kompas 2022.

Syarief mengatakan, peningkatan tren elektabilitas partai berlambang bintang segitiga merah putih itu tak lepas dari proses transformasi dan mitigasi dalam internal partai yang dinaunginya.

Pelibatan peran kalangan muda sebagai kader partai juga dinilai mampu mengokohkan posisi Partai Demokrat sebagai salah satu partai politik papan atas di Tanah Air.

"Suka atau tidak suka, sudah terjadi proses transformasi pada kepengurusan Partai Demokrat dari generasi senior ke generasi muda. Proses mitigasinya cepat sekali. Saat ini, hampir 90 persen kader Partai Demokrat merupakan anak muda," ujar Syarief dalam wawancara bersama Kompas.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: AHY Singgung Gangguan Soliditas Partai, Syarief Hasan: Demokrat Sudah Pengalaman

Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas 2022 elektabilitas Partai Demokrat meningkat dari 11,6 persen pada Juni 2022 menjadi 14,0 pada Oktober 2022.

Tren elektabilitas Partai Demokrat di atas 10 persen tersebut terhitung meningkat jika dibandingkan dengan perolehan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, yaitu 7,77 persen.

Perolehan tersebut menempatkan Partai Demokrat sebagai partai papan atas atau peringkat ketiga di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

"Pelibatan kalangan muda dalam kaderisasi partai tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi juga diimplementasikan lewat proses regenerasi yang luar biasa di tubuh Partai Demokrat. (Pelibatan generasi muda) tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga hingga ke level kabupaten," terang Syarief.

Baca juga: Ditanya soal Pencapresan dan Koalisi Demokrat, Syarief Hasan: Tidak Lama Lagi

Aspek lain yang mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat dalam setahun terakhir adalah penyelesaian dualitas kepengurusan DPP Partai Demokrat versi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat versi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pada 2021.

Perspektif pemilih mula dan keteladanan

Kenaikan elektabilitas Partai Demokrat tak lepas dari perspektif pilihan politik para pemilih mula, yakni kalangan muda yang baru pertama kali ikut memberikan suara pada Pemilu 2024.

Meski menjadi partai oposisi terhadap pemerintah saat ini, pamor Partai Demokrat tak pernah redup. Bahkan di antara jajaran parpol yang akan meramaikan kontestasi Pemilu 2024, dukungan pemilih mula kepada Partai Demokrat tercatat paling banyak.

Survei Litbang Kompas 2022 menunjukkan, sedikitnya 18,0 persen responden menjadikan Partai Demokrat sebagai partai pilihan mereka. Partai ini mengungguli PDIP yang hanya meraih dukungan 15,7 persen dari pemilih mula, atau berada di peringkat ketiga di bawah Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dengan persentase 16,4 persen.

Baca juga: Syarief Hasan Sebut Pembahasan Wacana GBHN Tak Melebar, Ini Jaminannya

Guna memelihara keselarasan visi dan misi Partai Demokrat dalam estafet kepemimpinan, Syarief bersama jajaran petinggi Partai Demokrat mendorong kader muda untuk tetap mengutamakan rakyat sebagai sumber aspirasi partai.

“Saya bilang kepada mereka (untuk) jangan berhenti mendengar aspirasi rakyat. Ini adalah hal yang paling utama sebagai motor partai. Politik adalah rakyat (sebagai core),” kata Syarief.

Sejalan dengan capaian Demokrat sebagai parpol para pemilih mula, pihaknya juga mendorong kader muda untuk getol menyambangi masyarakat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com