JAKARTA, KOMPAS.com - Peta persaingan kandidat calon presiden (capres) menuju Pemilu 2024 semakin sengit. Salip menyalip elektabilitas satu tokoh dengan yang lain kian ketat.
Dalam setahun terakhir, setidaknya tiga nama digadang-gadang sebagai kandidat terkuat capres. Ketiganya yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Prabowo mulanya kerap berada di urutan teratas dalam survei elektabilitas sejumlah lembaga. Perlahan, tingkat elektoralnya disalip oleh Ganjar.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Turun, Anies Meningkat
Belakangan, nama Prabowo tergeser oleh Anies Baswedan. Temuan survei sejumlah lembaga memperlihatkan, elektabilitas Ganjar dan Anies cenderung meningkat, sementara Prabowo perlahan mengalami penurunan.
Survei terbaru yang dirilis Charta Politika Indonesia pada Selasa (29/11/2022) misalnya, menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar berada di peringkat pertama dengan angka 32,6 persen.
Dalam survei ini, untuk pertama kalinya posisi Prabowo digeser oleh Anies. Sebelumnya, Prabowo konsisten di urutan kedua, sementara Anies di peringkat ketiga.
Elektabilitas Anies dalam survei terbaru ini sebesar 23,1 persen, sedangkan Prabowo 22,0 persen.
Baca juga: Survei Indikator 3 Nama Capres: Ganjar Teratas, Prabowo Disalip Anies
Dilihat dari survei-survei sebelumnya, elektabilitas Ganjar dan Anies konsisten naik. Sementara, tingkat elektoral Prabowo belakangan mengalami penurunan.
Berikut tren elektabilitas ketiga tokoh menurut survei Charta Politika setahun terakhir:
1. Ganjar Pranowo
2. Anies Baswedan
3. Prabowo Subianto:
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis Kamis (1/12/2022) juga memperlihatkan posisi Prabowo mulai digeser oleh Anies.
Dalam simulasi survei tiga nama, elektabilitas Ganjar menyentuh angka 33,9 persen. Diikuti oleh Anies dengan elektabilitas 32,2 persen, dan Prabowo yang tingkat elektoralnya 23,9 persen.
Baca juga: Survei Indikator: Pendukung AHY Lebih Banyak Pilih Anies Baswedan sebagai Capres
Menurut survei Indikator, elektabilitas Ganjar fluktuatif namun tetap tinggi. Sementara, elektoral Anies belakangan melejit.
Sedangkan tingkat elektabilitas Prabowo terus mengalami penurunan dan kini berada di titik terendah dibandingkan survei-survei sebelumnya.
Berikut hasil survei elektabilitas kandidat capres menurut Indikator dalam setahun terakhir:
1. Ganjar Pranowo
2. Anies Baswedan
3. Prabowo Subianto
Namun demikian, hasil yang berbeda ditunjukkan oleh survei Saiful Mujani Research and Center (SMRC) yang dirilis Minggu (27/11/2022). Menurut survei tersebut, Ganjar unggul dengan elektabilitas 33,5 persen.
Lalu, Prabowo masih menempati urutan kedua dengan tingkat elektoral 30,1 persen. Sementara Anies berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 25,1 persen.
Menurut survei ini, elektabilitas Ganjar terus naik. Sedangkan Prabowo cenderung turun, dan Anies fluktuatif.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar 28,6 Persen, Puan hanya 2,4 Persen
Berikut rincian hasil survei elektabilitas kandidat capres menurut SMRC dalam setahun terakhir.
1. Ganjar Pranowo
2. Prabowo Subianto
3. Anies Baswedan
Melihat tren ini, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, persaingan kandidat capres ke depan bakal tereduksi menjadi dua nama saja, yakni Ganjar dan Anies.
"Cenderung akan mengerucut bukan lagi berbicara mengenai tiga nama, spekulasi saya ini akan mengerucut kepada Ganjar dan Anies," kata Yunarto dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).
Meski sosok Prabowo masih banyak diminati, namun, kata Yunarto, data menunjukkan bahwa nama Ganjar dan Anies lebih mendominasi di berbagai wilayah.
Menurut Yunarto, situasi ini tak lepas dari sejarah Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 yang menghadap-hadapkan Jokowi dengan Prabowo.
Sosok Ganjar kini menjadi yang paling lekat dicitrakan sebagai penerus Jokowi. Sementara, figur yang identik dengan antitesa Jokowi bukan lagi Prabowo, melainkan Anies.
Oleh karenanya, tak heran jika kini dukungan publik mulai menguat ke Ganjar dan Anies.
"Kecenderungan penguasaan wilayah ini mulai mengerucut kepada dua nama," kata Yunarto.
Sementara, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, menurunnya elektabilitas Prabowo bisa jadi karena Ketua Umum Partai Gerindra itu tak banyak bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Prabowo kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan yang lingkup kerjanya sangat spesifik. Sementara, Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah dan Anies mantan Gubernur DKI Jakarta, sehingga kerja-kerja mereka banyak bersentuhan langsung dengan rakyat.
Selain itu, Burhanuddin menduga, publik menganggap Prabowo merupakan tokoh lama yang sudah berkali-kali tampil di pilpres.
"Karenanya ketika tokoh-tokoh baru mulai bermunculan, terutama Anies karena basis Pak Prabowo dan Anies Baswedan mirip, maka sebagian pendukung Pak Prabowo mulai berpindah, terutama ke Pak Anies Baswedan," kata Burhanuddin dalam tayangan YouTube Indikator Politik Indonesia, Kamis (1/12/2022).
Menanggapi survei tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak ambil pusing. Dia mengatakan, survei elektabilitas sejumlah lembaga hanya indikator dan bukan angka pasti.
"Ya, survei-survei ini kan hanya indikator-indikator saja, dan tidak bisa dijadikan pegangan," kata Fadli saat ditemui di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Survei Charta Politika: Anies Dipilih karena Pintar, Ganjar Merakyat, Prabowo Tegas
Menurut Fadli, situasi pencapresan hingga kini belum jelas. Siapa saja tokoh yang akan maju di pilpres baru akan diketahui mendekati masa pendaftaran capres-cawapres tahun depan.
"Jadi kalau sekarang ini, menurut saya, tidak bisa menjadi indikator apa-apa kecuali popularitas seseorang," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, Gerindra baru bisa melihat dan menimbang hasil survei jika sudah diputuskan siapa saja calon yang maju pada Pilpres 2024.
Dia pun memastikan, hasil survei tak membuat partainya mengubah keputusan untuk mengusung Prabowo sebagai capres pada pemilu mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.